Cover-Yusuf Mansur

Punya Anak Keturunan dari Nyeberangin Orang

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
7 Februari 2020 8:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Perkara tidak punya anak keturunan sering kali menguasai pikiran dan suasana hati kita. Seperti yang dialami sepasang suami istri yang dengan izin Allah datang di hadapan saya beberapa belas tahun silam yang kemudian menceritakan kisahnya yang sudah lama berumah tangga namun tidak memiliki anak keturunan.
ADVERTISEMENT
Mendengar ceritanya, saya diam sebentar. Saya tarik napas dan minta petunjuk sama Allah. Sesaat setelah saya diam, kemudian saya tanya, “Ada jalan raya dekat rumah?” kemudian dijawab ada. Kemudian dengan izin Allah, lisan saya bilang, “Yasudah, selama 40 hari bantuin orang lain nyeberang.”
Apa urusannya bantuin orang buat nyeberang dengan pengin punya anak?
Secara logika, tidak ada urusannya, tidak ketemu sambungannya. Tidak nyambung antara keinginan dengan nasihat yang saya berikan.
Tapi nanti scientia akan menjawab. Makanya kalau urusan agama ini perlu mikir. Kalau tidak mikir, ini hanya akan jadi doktrin saja.
Dan dengan izin Allah SWT, beliau dan suami memulailah perjalanan nyeberangin orang. Rupanya kegiatan nyeberangin orang ini merupakan kegiatan baru. New experiences buat dia. Pengalaman baru buat dia.
ADVERTISEMENT
Begitu dia bersentuhan kulit dengan kulit dengan seorang kakek-kakek dan nenek-nenek, dengan seorang penyandang disable, itu seperti ada setruman. Rupanya itu yang secara science menghidupkan hormon-hormon dia dan istrinya selama 40 hari.
Sekian bulan tidak datang, kemudian suatu saat datang menghadap saya dan berkata, “Ustaz, ini hasil nyeberangin orang. Berkenankah ustaz hadir dalam acara 7 bulanan kami? Mudah-mudahan ustaz bisa hadir.”
com-Ilustrasi ibu mengantarkan anak sekolah Foto: Shutterstock
Saya tidak membayangkan jika membantu dan melayani orang yang hari ini dihadiahkan Allah untuk anda semua, lalu saudara tinggal ngangkat tangan kepada Allah Jalla Jalaaluh, beres.
Punya anak keturunan itu susah, loh. Mengabulkan keinginan untuk punya keturunan itu bukan mudah jika dipikirkan pakai pikiran manusia. Tapi bayangkan ketika keinginan itu bisa terkabul dengan istikamah nyeberangin orang. Simple sekali memang dan kelihatannya tidak ada sangkut pautnya sedikit pun.
ADVERTISEMENT
Selama ini dia selalu down ketika melihat orang lain punya anak. Selalu down ketika ada orang bertanya kapan punya anak. Pikirannya dipenuhi sugesti-sugesti negatif. Penuh dengan kekhawatiran, kegelisahan, keresahan, tidak pernah merasa tenang batinnya, tidak merasa lapang hatinya, dia menjalani nyeberangin orang dengan penuh kelapangan hati, kebesaran hati, keluasan hati yang dengan berdasarkan keinginan penuh untuk punya anak keturunan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten