Sedekah Bersama untuk Semua

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
Konten dari Pengguna
27 April 2019 8:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SDM Daarul Qur'an tengah menyalurkan sedekah di peringatan Gersena 2019
zoom-in-whitePerbesar
SDM Daarul Qur'an tengah menyalurkan sedekah di peringatan Gersena 2019
ADVERTISEMENT
Tanggal 27 April selalu menjadi istimewa bagi keluarga besar Daarul Qur'an. Pada tanggal tersebut dari mulai pimpinan, asatidz, staf, santri, dan lainnya menyiapkan sedekah terbaik mereka. Ada yang sedekah uang, juga tidak banyak yang sedekah berupa barang seperti baju, makanan, bahkan sepatu.
ADVERTISEMENT
Kami menamakannya gerakan sedekah nasional (Gersena). Gerakan ini terinspirasi dari Pemilik Waroeng Grup, Jody Brotosuseno. Saat itu, ia menyedekahkan keuntungan hingga seluruh omzetnya. Itu 10 tahun lalu. Sejak itu itu pula, ratusan pengusaha telah ikut serta di dalamnya. Baik pengusaha muda, senior, kecil, menengah maupun besar.
Perlahan dan pasti, gerakan ini mendapat banyak sambutan dari masyarakat Indonesia. Ada yang dengan terang-terangan mendatangi kantor-kantor PPPA Daarul Qur'an bahkan tidak jarang yang diam-diam memindahkan sebagian tabungannya ke rekening Daarul Qur'an.
SDM Daarul Qur'an berlomba menyalurkan sedekah terbaik di hari Gersena
Dalam kajian fikih, sedekah yang sudah menjadi amalan harian tentu tidak sama dengan zakat. Dalam kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, asal muasal antara zakat dan sedekah adalah sedekah. Hanya dibagi menjadi dua. Sedekah fardhu atau zakat dan sedekah thathowwu atau sedekah sunah. Sedekah sunah banyak macamnya, sedekah itu sendiri, infak, hibah, dan hadiah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu zakat telah ditentukan penerimanya ke dalam 8 bagian yakni: orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para mualaf, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang terlilit utang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan sebagaimana dalam QS At-Taubah ayat 60. Waktunya juga tersendiri setelah masuk haul dan jumlahnya juga tersendiri yaitu sesudah masuk nisab.
Berbeda dengan sedekah yang jumlahnya bebas, waktunya bebas, penerimanya juga bebas. Sehingga tidak ada batasan tertentu dalam sedekah.
Mau sedekah omzet boleh. Mau sedekah profit ayok, mau sedekah kenclengan asyik-asyik aja. Meski sebagaimana dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 92, harta terbaik yang disedekahkan adalah yang kita cintai.
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS. Ali Imran: 92)
ADVERTISEMENT
Yang asyiknya nih, Allah menyediakan pintu surga bagi mereka yang gemar bersedekah sebagaimana yang diwasiatkan Nabi Muhammad SAW, "Orang yang berinfak fisabilillah akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga yang berseru, 'Wahai hamba Allah, kemarilah menuju kenikmatan'. Jika dari golongan yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat; yang dari kalangan mujahid, akan dipanggil dari pintu jihad; jika dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah." (HR Bukhari)
Maka saya mengajak ditanggal 27 April ini sebagai momen sedekah berjemaah. Layaknya, salat yang lebih baik berjamaah dibandingkan sendiri. Insya Allah, sedekah berjemaah ini lebih bermanfaat untuk Indonesia. Sebagaimana dalam banyak ayat Alquran, sedekah akan memberikan dampak tidak hanya pada si penerima tapi juga si pemberi.
ADVERTISEMENT
Ayo, gemar bersedekah dan tidak hanya pada momen ini saja. Sedekah berapa saja, sedekah kapan saja, dan sedekah ke mana saja. Mulai dari sekarang hingga menjadi kebiasaan.
Selamat bersedekah.