Cover-Yusuf Mansur

Selawat Milenial

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
17 September 2019 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan membagikan tulisan Wirda Mansur, putri saya. Wirda ini anak muda yang multitalented, usia belum 18 tapi sudah menghasilkan empat buku. Remaja yang dalam pandangan saya selalu menjaga diri dan engggak segan memperbaiki bila ada salah.
ADVERTISEMENT
Nah, begini Wirda menulis tentang pengalamannya berselawat. “Barang siapa yang berselawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)
Itu hadis sering banget kita dengar, tapi kenapa enggak pernah terpikirkan oleh kita bahwa itu bukan hadis biasa, lho? Kita tahu bahwa kalau kita selawat sekali kepada Nabi Muhammad, Allah membalas selawat 10 kali kepada kita. Tapi itu enggak membuat kita berselawat, kira-kira kenapa?
Kenapa saya sering banget bilang ke anak muda, dan ini banyak dipermasalahkan oleh orang-orang. “Masa iya, barang diselawatin? Berarti niatnya buat barang, dong. Bukan buat Nabi Muhammad? Berarti niatnya bukan karena Allah, dong?”
Memang, untuk kaula muda, yang sedang banyak banget keinginannya, pengin kuliah di sini, pengin kuliah di situ, pengin ini dan itu. Itu adalah keinginan anak muda. Nah, cara pendekatannya seperti apa? Begini, kamu mau masuk Universitas Indonesia, kan? Mau masuk Institut Teknologi Bandung, kan? Mau kuliah di Jerman, kan? Mau yang gratis, kan? Enggak usah minta uang sama orang tua, kita punya Allah, doa saja, selawat saja. Nah, itu maksudnya.
Ilustrasi Tasbih Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Papah sering banget ingatkan saya, ketika kita berselawat, kita memiliki koneksi. Tidak hanya kepada Nabi Muhammad, tapi juga kepada Allah. Contohnya, ibu-ibu, bapak-bapak, pengin sekolahkan anaknya di sekolah favorit, dan ibu bapak kenal dengan kepala sekolahnya. Mestinya bisa banget masuk di sana, karena punya akses. Bayangkan, bayangkan, akses kita adalah Allah langsung. So, orang yang mencintai selawat, dia bisa dapat apa pun, dengan izin Allah. Kenapa? Karena dia punya akses langsung ke Tuhan yang punya semuanya.
Maka, saya sering banget bilang ke anak-anak muda. “Eh, kalian itu masih muda, ayo selawat yang banyak. Karena ini seperti tabungan, nanti kalau sudah gede, hidup kalian enggak bakal susah. Sebab apa? Sebab, dari muda, kita sudah dekat sama Allah dan Nabi-Nya. Sudah enggak usah mikir masa tua. Tinggal panen-panen saja, nanti”.
ADVERTISEMENT
Jadi, menurut saya, hadis itu bukan hadis yang biasa. Tapi hadis yang luar biasa. Makanya, mikirnya rugi kalau hanya satu kali selawat. Jadi, seribu, seribu, begitu.
Selawatnya kayak apa, sih? Banyak. Allahumma Sholli'ala Sayyidina Muhammad, Wa'ala Ali Sayyidina Muhammad. Kita semua sudah hafal. Terus, misalkan mau kejar 4.000 selawat gimana? Maka, boleh disingkat, jadi Sholallahu 'Ala Muhammad, Sholallahu 'Ala Muhammad, Sholallahu 'Ala Muhammad. Sampai 4.000 kali.
Mari kita biasakan, selawat, berdoa, mohon doanya untuk semua.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten