Siapa Tuhan Kita?

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
Konten dari Pengguna
7 September 2019 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Mansur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jika ditanyakan, “Siapakah Tuhanmu?” Lalu dengan yakin dan semangat kita semua pasti akan jawab Allah.
ADVERTISEMENT
Tapi bagaimana realitasnya? Ini sedihnya. Kita kadang sering salah menempatkan Allah. Allah ada diurutan kesekian dari kehidupan kita.
Misalnya nih, saat tengah bulan dan uang tabungan sudah mulai akan ludes. Apa yang ada dalam pikiran kita? Pusing tuh. Mulai deh kepikiran lalu besok makan apa? Berangkat kerja bagaimana? Makan siang bagaimana? Lalu mulai deh kita hubungin teman atau kerabat untuk sekadar mengajukan pinjaman sampai ujung gajian nanti. Lalu di mana Allah? Hehehe.
Ini baru contoh kecil. Tuhannya sudah bukan Allah, tetapi bisa berupa uang, teman atau saudara. Enggak punya uang maka kita enggak bisa berbuat apa-apa. Enggak bisa makan. Enggak bisa order ini dan order itu.
Padahal dari kecil kita sudah diajarkan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi itu milik Allah. Termasuk uang dan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Maka sekarang nih kalau kita dalam kondisi kesulitan mulai deh minta sama Allah dan sambil memasang keyakinan bahwa Allah akan mengasih apa yang kita pinta. Jangan lagi meminta sama saudara atau kerabat.
Insya Allah jika kita rajin dan sering meminta pada Allah, nanti cara-caranya juga akan diajarkan. Tapi ya tadi, kita harus yakin dan menjadikan Allah sebagai yang pertama. Ya, gimana mau dikasih? Jika belum apa-apa kita sudah meminggirkan Allah.
Nah, mumpung masih pagi nih, dan siang atau sore nanti kita punya hajat. Hayo sudah gelar sajadah, salat duha dan langsung hajar doa-doa terbaik kita pada Allah SWT. Doa saja sudah bagus, syukur-syukur jika doa kita juga diiringi oleh amal saleh. Misal, sebelum berdoa kita saalat duha dulu atau bersedekah dulu.
ADVERTISEMENT
Selamat berdoa.