Taat kepada Rasul Sama dengan Taat kepada Allah

Yusuf Mansur. Foto: kumparan.

Allah berfirman; “Barang siapa yang taat kepada Rasul, maka sungguh dia telah taat kepada Allah.” (QS. An-Nisa ayat 80).

Di dalam Alquran, kita diperintahkan untuk taat kepada Rasulullah SAW dan berpegang teguh dengan hadis Rasulullah SAW. Selama hadis itu sahih.

Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa akan ada orang-orang yang nanti ketika datang padanya sebuah hadis Rasulullah SAW, maka dia seolah-olah membandingkannya dengan Alquran dan apa yang dia tidak dapatkan dari Alquran.

Orang-orang tersebut menolak hadis Rasul SAW dengan mengatakan hal itu tidak terdapat di dalam Alquran, ini adalah kedustaan yang justru mendustakan Alquran itu sendiri.

Taat kepada Allah, Taat kepada Rasul, seandainya ada sebuah perintah di dalam hadis Rasulullah SAW tidak disebutkan di dalam Alquran, maka tetap wajib untuk kita taati. Karena taat kepada Rasulullah SAW adalah termasuk ketaatan kepada Allah.

“Dan jika kalian berselisih pendapat tentang suatu masalah, maka kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya.” (QS. An-Nisa : 59).

Alquran diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW, dan yang menyampaikan Alquran kepada kita adalah Rasulullah SAW, wahyu yang Allah turunkan kepada beliau.

Maka mengembalikan kepada Alquran berarti mengembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana mengembalikan kepada sunah juga berarti mengembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Maka ketentuan hukum yang ditetapkan oleh Allah, pada zatnya merupakan hukum Rasul-Nya. Sebagaimana ketentuan hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW, maka hukum itu juga merupakan hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jadi, tidak boleh kita membedakan ketaatan kepada Allah SAW dan Rasul-Nya. Ayat-ayat Alquran yang menyebutkan tentang kewajiban taat kepada Allah dan Rasul-Nya sudah demikian banyak, lebih dari puluhan ayat.

Sebagaimana firman Allah; “Apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu maka ambillah dan apa yang dilarang oleh Rasul maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr ayat 7).