Cover- Yusuf Mansur

Tadabbur Al-Quran Sebagai Jalan Mengubah Nasib

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
7 Desember 2020 8:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Jalan enak buat mengubah nasib, hidup dan kehidupan: Baca quran. Ayat dan terjemahannya. Dibaca lagi dan lagi. Terus dan terus. Sambil dicatet-catet. Ditulis-tulis. Dari apa yang ditemukan. Bahkan jika pun ia berupa pertanyaan.
ADVERTISEMENT
Apalagi bila sambil dihafal aja sehari seayat. Hafalin sama artinya. Sekalian sama nomor ayatnya. Sehari betul-betul 1 ayat aja.
Tiap hari gini aja. Bersahabat sama quran. Asli, perubahan itu is yours, bakal milik kawan-kawan semua. Jajal aja. Diistiqomahin.
Enak ini jalan. Sebab berpahala dan berkebaikan sangat besar, sangat banyak, sangat mulia, sangat berguna, sangat manfaat. Tes saja, mulai dari Al-Fatihah. Jarang-jarang gak melototin ayat demi ayat di al Faatihah? Bener-bener diperhatiin. Gak selewat dan cuma baca.
Dibaca perlahan ayat dan terjemahnya. Lagi dan lagi. Terus dan terus. Cari-cari rekaman ustaz ustazah dan ulama-ulama tepercaya soal tafsir dan tadabbur Al-Fatihah. Baca-baca tulisan tafsir dan tadabbur Al-Fatihah. Sambil tetap, ditulis-tulis dan dicatat-catat.
ADVERTISEMENT
Dan rasakan deh perubahannya. Gak punya anak nih, tau-tau positif hamil 2 bulan. Coba aja. Gak kerja nih, tapi bingung, lah kok malah punya duit jutaan. Padahal kayak nganggur di rumah.
Coming Soon, program Qubah Online. Ngerasain jadi santri beneran. Jadi santrinya Daarul Qur’an. Sambil sekolah di mana saja, kuliah di mana saja, kerja di mana, dagang di mana saja. Tapi tetap jadi santri. Terdaftar beneran. Dengan ijazah bisa dipakai juga kalau buat anak setara SMP/SMA, yang bisa dipakai buat kuliah juga di dalam dan luar negeri. Ijazah persamaan. Asli ini, kesempatan langka.
Fokusnya Qubah ini, quran dan Bahasa quran, Lughotul quran. Bertenaga sekali nanti bacaan dan hafalannya. 30 juz dalam keadaan menikmati. Dan program ini, buat yang membutuhkan, berijazah.
ADVERTISEMENT
Saya pun tergabung sebagai Reviewer Pemerintah, di bawah Mas Menteri Nadiem Makariem. Di mana sebentar lagi akan disahkan, komponen tahfiz itu sudah otomatis memenuhi 30% sampai 40% kurikulum. Keren, kan? Dulu gak pernah dihitung. Jadi, nanti ngambil pelajaran lain, tinggal 60% saja.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten