Cover- Yusuf Mansur

Tanah yang Mendoakan

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
11 Juli 2020 8:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Coba belajar jangan ngandelin manusia.
Dan jangan ngandelin ikhtiar.
ADVERTISEMENT
Tapi ngandelin Allah.
Ngandelin ibadah.
Saya pernah punya kenalan, namanya Astrid. Sekian lama beliau enggak punya anak. Hingga kemudian beliau dan suaminya tos-tosan di urusan sedekah dan melengkapi dengan ibadah sebisanya. Lama tidak terdengar kabar sejak “pertemuan” dengan saya, tau-tau beliau sms bahwa beliau tengah berbahagia sebab sudah diberi kesempatan menjadi ibu, merasakan hamil dan punya anak.
Saya baca lengkap smsnya yang cukup panjang. Ternyata bayi yang ditunggunya ini hanya berumur 17 bulan. Tapi beliau sangat tabah. Ia memilih berterima kasih kepada Allah bahwa bagaimana pun ia sempat menjadi seorang perempuan yang merasakan hamil, melahirkan, menyusui, dan menggendong anak sendiri. Ia berterima kasih sudah diberi waktu 17 bulan + masa kehamilan 9 bulan 10 hari.
ADVERTISEMENT
Subhanallah, saya baca sms yang begitu menggetarkan hati saya hingga saya menangis sesenggukan.
Alhamdulillah, beberapa waktu kemudian beliau dan suaminya datang bersilaturahim ke saya, dan banyak bercerita. Saat datang, ditemani seorang Ustaz lulusan Cairo. Kedatangan kali ini beliau mengutarakan akan membuat pesantren. Beliau meminta petunjuk. Sekalian meminta arahan ke mana saja beliau harus datang. Tanah sudah ada. Tim sudah ada. Dan Ustaznya sudah ada. Tinggal duitnya. Hehehe
Saya anjurkan beliau bersama timnya untuk menyelenggarakan salat duha di tanah yang akan dibangun itu. Saya juga menganjurkan untuk menutup pintu dari membuat dan menyebar proposal kepada manusia. Intinya, sudah berdoa saja kepada Allah dan berikhtiar sendiri hingga kemudian Allah menuntunnya untuk membuat proposal, andai proposal pembangunan adalah sesuatu yang baik menurut Allah.
ADVERTISEMENT
Saya pun bilang, kalau tanah itu sudah dipakai untuk aktivitas kepesantrenan, majelis ilmu, dan majelis-majelis ibadah lainnya, Insya Allah tanah itulah yang akan mendoakan dan meminta kepada Allah untuk menghadirkan orang-orang yang bisa menolong tanpa perlu proposal. Bismillah, biidznillah.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten