Untitled Image

Temui Penyebab dari Suatu Masalah (1)

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
5 September 2019 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tobat. Dok: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tobat. Dok: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Saudara, kalau kita punya rumah dan lantainya basah karena kebocoran, maka yang pertama akan kita lakukan adalah dipel itu lantai. Pertanyaannya, kering tidak? Kering, tapi apakah itu menyelesaikan masalah? Ya, enggak.
ADVERTISEMENT
Padahal, harusnya yang kita lakukan itu adalah melihat sumber kebocoran, yaitu atap rumah kita. Kita naik ke atas barangkali ada gentingnya yang tergeser atau karpetnya yang sudah lapuk, atau kalau rumah-rumah keren zaman sekarang bisa jadi karena lapisan waterproof betonnya sudah tidak kuat.
Dalam hidup, kita sering kali mencari penyebab di luar dari hidup kita. Saya teringat kisah Abu Nawas yang kehilangan cincin di dalam rumah, tetapi mencarinya di luar rumah, kenapa? Karena katanya di luar terang sedangkan di dalam rumah gelap.
Contoh, datanglah seseorang, “Ustaz, adek saya kurang ajar banget. Dia jadi lawan saya sekarang di pengadilan,”
Loh, kenapa?”
“Ini adik padahal saya yang biayain sekolahnya ampe kuliah, nikah juga bahkan usahanya saya modalin. Eh, sekarang rumah saya yang saya tempatin malah digugat. Padahal, kalo zaman saya punya uang kayak dulu, dia gak minta aja saya kasih. Sekarang ini, rumah tinggal satu-satunya harta saya,”
ADVERTISEMENT
“Sudah sampai mana sekarang?”
“Di pengadilan banding, Ustaz, di pengadilan pertama saya kalah,”
Rupanya waktu dia jaya, dia beli rumah yang dimaksud atas nama adiknya di atas kuitansi, karena dia enggak terlalu peduli karena uangnya lagi banyak. Nah, makanya enggak heran kalau pengadilan memenangkan adiknya.
Nah, lewat tulisan ini kita akan belajar untuk menemui penyebab dari suatu masalah. Sebab, kalau masalahnya sudah ketemu insya Allah ke sananya gampang.
Nah, si Ayah ini lalu minta amalan. Lalu saya jawab, “Pak, amalan mah gampang. Tapi kita cek dulu apa bener ini rumah bapak,”
Lalu, marah si bapak ini, “Loh, Ustaz enggak percaya?”
“Percaya, insya Allah,”
Lalu, dia jelaskan dia beli rumah beberapa tahun lalu saat usaha konveksinya masih jaya. Nah, dia mulai usahanya itu sepuluh tahun sebelum dia beli rumah.
ADVERTISEMENT
Nah, saya tanya nih, “Itu modalnya bagaimana, pak?”
Nunduklah dia. Sambil jelaskan, “Iya, Ustaz. Saya modal dulu berbekal menjual tanah orang tua saya,”
“Orang tua tahu?”
“Tidak, Pak ustaz,”
“Orang tua masih ada?”
Udah meninggal, Ustaz,”
Nah, ketemu penyebab mengapa rumahnya si Bapak ini jadi bermasalah. Ternyata, dia mulai dari sesuatu yang tidak baik.
Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka, kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya,” (Al-Baqarah: 266)
ADVERTISEMENT
Nah, jika kisah si Bapak ini familier dengan kehidupan kita, maka tengok lagi deh, bagaimana harta yang kita punya diraih.
Kalau kita memang sudah sadar, lalu bagaimana, Pak ustaz?
Yang pertama dan utama, awali dengan pertobatan. Jangan buru-buru mencari solusi.
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobatan nasuhaa (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At-Tahrim: 8)
ADVERTISEMENT
Lalu, setelah itu apa, Pak ustaz?
Nah, simak terus tulisan berikut-berikutnya...
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten