Cover-Yusuf Mansur

The Miracle of Giving

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
25 Februari 2020 9:14 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Keajaiban apa yang Anda butuhkan? Keajaiban tiba-tiba mendapatkan jodoh? Keajaiban tiba-tiba lunas utang? Keajaiban tiba-tiba punya rumah? Sungguh sebenarnya tidak ada yang datang dan terjadi tiba-tiba, kecuali Allah yang merencanakan dan membalas kebaikan hamba-Nya.
ADVERTISEMENT
Allah telah berjanji bahwa siapa orang yang memberi satu akan dibalas sepuluh. Atau bahkan bila Dia berkehendak, maka Dia akan membalasnya hingga 700 kali lipat atau bahkan tak terhingga. Balasannya dari Allah bisa jadi yang senilai atau setara. Tidak harus selalu uang, kalau Allah bayar tunda perbuatan baik seseorang, maka balasannya nanti akan semakin besar.
Ada kisah dari seorang sahabat saya yang saat ini sudah menjadi seorang pengusaha. Dulu, dia enggak punya apa-apa. Sahabat saya ini cerita kepada saya, dia dengar ceramah saya yang pada saat itu saya menyampaikan bahwa dengan memberi satu, akan dikasih sepuluh. Usai mendengar ceramah saya itu, dia mau mengubah hidupnya supaya jadi lebih bermanfaat.
Dia sudah nabung selama enam tahun, tapi masih segitu-gitu aja. Selama enam tahun, isi tabungannya cuma enam juta aja. Setelah dia dengar ceramah saya bahwa kalau ngasih satu akan dikasih sepuluh, maka tanpa ragu dia sedekahin tuh duit enam juta itu.
ADVERTISEMENT
Sebulan, dua bulan, ternyata masih begitu aja keadaannya, tapi bagusnya dia masih yakin dan terus berdoa sampai akhirnya setahun kemudian suatu hari ada temannya dateng buat nawarin proyek percetakan sebesar 600 juta, dikasih di awal.
Yang seperti ini sudah saya bahas di buku Miracle of Giving, sebenarnya. Begitu banyak kisah orang-orang di sekitar kita yang mendapat banyak bonus melalui sedekah.
Semua orang bisa melakukannya. Yang jadi masalahnya, tidak semua orang bisa dengan lapangnya mengikhlaskan dan menyedekahkan harta bendanya kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Padahal, Allah sudah menjanjikan untuk menggantinya dengan yang lebih besar dari apa yang dia berikan kepada orang lain.
Allah selalu menepati apa yang telah menjadi janji-Nya. Lantas, apalagi yang membuat ragu? Alasan apalagi yang bisa diberikan untuk menolak menjalankan janji Allah? Atau masih kurangkah bukti nyata dari saudara kita yang telah mendapatkan balasan atas janji Allah?
ADVERTISEMENT
Jangan hanya merasa cukup dengan menjadi penikmat cerita orang-orang yang telah mendapatkan apa yang Allah janjikan, tapi jadilah salah satu penerimanya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten