Cover- Yusuf Mansur

The Power of Maaf

Yusuf Mansur
Pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Quran
7 Juli 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Ada seorang guru agama di Thailand yang memaafkan pembunuh anaknya sendiri. Bayangin, dia memaafkan seseorang yang telah membunuh anaknya. Keren bener. Saat pelaku diadili, malah dipeluk sama dia. Dia mengatakan, “Saya memaafkan, karena agama saya menganjurkan untuk memberi maaf.”
ADVERTISEMENT
Kita kan seringnya memendam dendam, nih. Kalau ada orang salah sama kita, mau sampai kapan juga yang diinget yaa salahnya. Apalagi kalau kita yang ada di posisi itu yah, mungkin bisa sampai seumur hidup enggak bakal dimaafin, yang ada malah bilang, “Ah percuma, maaf lu enggak bisa bikin nyawa anak gua balik lagi.” Dendamnya sudah sampai di level paling tinggi, dah. Boro-boro mau memberikan maaf, wong doanya aja udah yang enggak bener, tuh.
Padahal, Allah paling demen tuh sama orang-orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain. Dalam QS Ali Imran, Allah berfirman, “Dan bersegeralah kamu memohon ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) di jalan Allah baik dalam keadaan lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Sungguh Allah sangat menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
ADVERTISEMENT
“Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya; beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di keramaian, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau adalah sosok pemaaf dan pendamai.” (HR. Ibnu Hibban).
Dari hadits tersebut diambil bahwa muslim yang bertakwa dianjurkan untuk melakukan setidaknya satu dari ketiga sikap dari seseorang yang melakukan kekeliruan kepadanya, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik terhadapnya.
Enggak ada anjurannya untuk dendam, dengki, marah-marah kepada orang yang telah bersalah kepada kita. Enggak ada anjurannya juga untuk kita bisa melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya, termasuk dalam mendoakannya. Sebab Allah senantiasa menganjurkan kita untuk berdoa yang baik-baik untuk sesama manusia.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten