Warisan Terbesar dan Terbaik

Yusuf Mansur. Foto: kumparan.

Innahu Laquranun karim. Fii kitabim maknun. Rasulullah mewariskan Al-Quran bersama sunnahnya pada kita semua. Tapi liat, kita yang diwariskan tidak pernah menaruh waktu yang cukup.

Berbeda saat kita diwariskan properti dari orang tua kita. Kita jaga mati-matian. Sampe kuburan pun kita jaga. Tapi terhadap Al-Quran?

Kata Rasulullah, “Kalau kita pegang keduanya, Al-Quran dan As-Sunnah, kalian tidak akan tersesat selamanya.”

Tapi liat? 114 surat dari mulai kita TK sampai jadi pekerja, pebisnis, pejabat, setua ini, kita hanya mampu menghafal satu, dua, tiga, empat, lima surat saja. Jangankan membaca dan menghafal, naronya saja kita sudah sembarangan. Bahkan tak sedikit di antara kita yang tak mampu mengingat di mana Al-Quran itu kita letakkan.

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.

Kita tau di mana BPKB dan akta tanah. Kita tau di mana letak buku nikah. Bahkan ketika ada yang mengambil sertifikat warisan kita, kita akan mengingatnya tujuh turunan.

Saya seorang ayah dari seorang istri dan lima orang anak. Belum tentu di rumah saya ada Al-Qur’an lebih dari satu. Tapi kalau pakaian? Numpuk satu lemari. Astaghfirullah.

Mungkin kita tidak tau, easy method for memorizing, reading, Al-Quran. Mungkin karena kesibukan kita, enggak ada waktu, boro-boro ada waktu mikirin utang aja puyeng. Maka ada satu solusi, satu hari satu ayat saja. Dan gak lebih dari lima menit. Bismillah.