Jembatan Menuju Indonesia Maju itu bernama Budaya

Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam Cabang Bandung

Apabila kita sepakat pengertian budaya dari KBBI diatas, maka budaya bisa berarti pikiran, lalu untuk mencapai sebuah pikiran, sudah ada proses berpikir terlebih dahulu. Begitu pula dengan akal budi, akal menurut KBBI adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya), sedangkan budi adalah alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.

Sehingga menurut pengertian diatas, bisa kita simpulkan bahwa budaya adalah proses dalam berpikir dengan menggunakan batin untuk menimbang baik dan buruk.

Lalu apa hubungannya budaya sebagai jembatan untuk Indonesia Maju?

Setelah kita sepakat dengan pengertian di atas, jikalau kita sebagai rakyat Indonesia mampu berbudaya, maka tak ada lagi perdebatan antara baik dan buruk karena rakyat telah melalui proses berpikir dengan batinnya.

Namun yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah kita telah berbudaya? Apakah saat ini Indonesia mempunyai “budaya”? ataukah mungkin tak ada budaya di Indonesia? Ataukah batin kita tak lagi mampu menentukan baik dan buruk suatu perkara?

Ini yang menarik, perdebatan antara baik dan buruk suatu perkara, semuanya tergantung sudut pandang kita sebagai manusia. Penulis percaya bahwa sesuungguhnya tak ada batin yang tak mampu menentukan baik dan buruk, karena ketika kita ingin memilih yang baik, maka harus mempunyai indikator yang tidak berubah, sesuatu yang tidak akan pernah salah, yaitu Tuhan Yang Maha Bijaksana. Sehingga ketika seseorang mulai ragu dengan batinnya, hendaknya mendekatkan diri ke Yang Maha Baik lagi Maha Benar. Maka seseungguhnya orang yang berbudaya akan senantiasa dekat dengan Tuhannya.

oleh karena itu, seharusnya pemerintah sadar bahwa membangun Sumber Daya Manusia dengan budaya harus terlebih dahulu sebelum infrastruktur, dengan begitu proses mewujudkan Indonesia Maju akan lebih mudah karena Tak ada lagi wakil rakyat menyalahgunakan kewenangannya, tak ada lagi eksekutif yang menyelewengkan keuangan negara, tak ada lagi pemimpin yang menghianati kepercayaan rakyatnya.

Wallahualam bissawab