kumplus- Opini Yuviniar

Perempuan Tak Pernah Benar-Benar Memiliki Tubuhnya

Yuviniar Ekawati
Seorang penulis lepas
5 September 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebih dari seratus tahun lalu, Sigmund Freud, seorang neurologis dan pencipta psikoanalisis, berpendapat bahwa orgasme klitoris merupakan masalah psikologis. Baginya, perempuan baru memiliki kematangan psikologis ketika ia mengalami orgasme vagina. Ia menganggap orgasme perempuan harus berasal dari saluran reproduksi, sebagai sarana penetrasi penis ke vagina.
Menanggapi hal tersebut, Anne Koedt pada 1970 menulis The Myth of the Vaginal Orgasm, tulisan yang begitu powerful dan signifikan di masa itu, yang bahkan masih terasa kuat hingga kini di tengah dominasi “kelaki-lakian” pengetahuan.
Koedt menyoroti bahwa banyak perempuan kesulitan untuk mengalami orgasme hanya dengan penetrasi melalui vagina. Stimulasi klitoris terbukti dapat meningkatkan kemungkinan perempuan untuk dapat mengalami orgasme dalam hubungan seksual. Bahkan banyak perempuan yang baru dapat mencapai orgasme melalui masturbasi.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten