Konten dari Pengguna

Peran Parenting Di Era Globalisasi Dan Dampak Kesalahan Dari Pola Asuh Pada Anak

Zachir Ihsan Adzka
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Hukum dan Syariah.
23 September 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zachir Ihsan Adzka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perlu kita ketahui bahwa saat pertama kali manusia terlahir di dunia, yang berinteraksi dengannya adalah kedua orang tuanya sendiri. Maka dari itulah dunia sosial anak-anak dan tumbuh kembang mereka tidak jauh dari lingkup keluarga masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak muda, semestinya kita mampu menguasai pendidikan tentang parenting, yang nantinya ilmu tersebut akan dibawa ke dalam kehidupan berumah tangga dan berkeluarga. Sehingga pendidikan pola asuh yang benar dan tepat akan membawa sebuah keluarga pada keharmonisan dan kebahagiaan hingga hari tua.
Family :https://stocksnap.io/
Pendidikan di dalam keluarga atau lebih populer dengan sebutan parenting adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan pada penataan lingkungan sosial, lingkungan budaya, suasana psikologis serta perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya pertemuan dengan anak-anak.
Parenting ini ditujukan kepada orang tua yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak. Kegiatan parenting sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan sedini mungkin. Program parenting yang diberikan pada orang tua akan mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak.
ADVERTISEMENT
Tujuan parenting adalah untuk membekali orang tua agar tidak salah dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak akan memudahkan orang tua membentuk karakter anak.
Menurut Jerome Kagan (dalam Berns, 1997), beliau adalah seorang psikologi perkembangan, yang mendefinisikan pengasuhan sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak, yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orangtua agar anak mampu bertanggung jawab dan memberikan konstribusi sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Menurut Surbakti (Parenting Anak-Anak : 2012:3), parenting merupakan suatu cara orangtua untuk mengajarkan pola interaksi dan relasi yang patut kepada anak, atau cara terbaik yang ditempuh oleh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasatanggung jawab kepada anak.
ADVERTISEMENT
Jadi pengasuhan disini bagaimana orangtua harus menjelaskan kepada anak bagaimana anak bisa mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap semua hal yang dilakukan. Maka dari itu peran orang tua sangatlah penting, terhadap tumbuh kembang sang anak.
Yang mana di Era Globalisasi sekarang menimbulkan perubahan prilaku dan kebiasaan pada generasi saat ini, khususnya di kalangan anak usia dini. Semakin mudah akses informasi membuat anak-anak lebih cepat mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas, serta membentuk kreatifitas tanpa batas. namun hal ini juga membawa dampak buruk jika anak-anak tidak mendapatkan pendampingan yang cukup dalam tumbuh kembang di rumah.
Akibatnya anak usia dini mudah terpapar informasi negatif dan kurang baik untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari sehingga kebiasaan ini berubah menjadi karakter prilaku yang buruk. Upaya dalam mengatasi permasalahan ini, tentunya diperlukan peran orang tua untuk memberikan pendidikan di rumah dengan baik dan tepat.
ADVERTISEMENT
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Research Gate disebutkan, tren sosial dan pergeseran nilai memberikan dampak pada gaya pola asuh orangtua zaman sekarang. Untuk memberikan peran yang positif kepada anak, maka orangtua zaman sekarang disarankan untuk melakukan penyesuaian dengan cara tidak terlalu mengekang, tetapi tetap memantau perubahan dan memilih apa yang baik dan tidak baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan anak.
Nah maka dari itulah, berikut ada beberapa tips parenting yang harus dipelajari orang tua di Era Globalisasi:
1. Memberikan Edukasi Pentingnya Menjaga Diri Dalam Bersosialisasi
Karena di zaman kini yang penuh dengan kemajuan teknologi dan informasi, memudahkan anak dalam mengakses segala hal, peran orang tua dalam mengedukasi dan melakukan filtrasi terhadap seluruh informasi yang dilihat anak usia dini sangatlah diperlukan.
ADVERTISEMENT
Agar nantinya mereka tidak hilang arah dan terbawa arus pada pertemanan yang toxic, serta tidak melupakan norma-norma bermasyarakat yang bermoral dan berpedoman pada kepercayaan agama masing-masing.
2. Manajemen Emosi Dan Komunikasi Yang Baik.
Seiring bertambahnya pekerjaan dan padatnya jam kerja, sering kali orang tua menelantarkan rumah tangganya dan waktu untuk memperhatikan tumbuh kembang sang anak, yang mengakibatkan terbentuknya perasaan letih dan sering merasa emosional terhadap hal-hal kecil.
Hal ini nantinya berdampak buruk pada mental anak pada usia dini, sehingga orang tua harus pintar dalam memanajemen emosinya dan membedakan sikap yang harus diperlihatkan ketika di depan pekerjaan dan anak-anak.
Juga, orang tua harus membangun komunikasi yang baik dengan anak agar tidak sering terjadi kesalahpahaman yang berujung pada perselisihan dan berakhir dengan ketidakharmonisan antara keluarga. Selain itu, orang tua harus memahami perasaan dan watak sang anak agar komunikasi berjalan lancar dan memberikan pemahaman terhadap apa yang mereka rasakan.
ADVERTISEMENT
3. Memperhatikan Kesehatan Dan Gizi Pada Anak
Hal seperti kesehatan dan gizi anak juga perlu diperhatikan oleh orang tua, agar nantinya tidak terjadi malnutrisi sejak dini, serta menurunnya selera makan pada anak dan lambatnya tumbuh kembang anak.
4. Membatasi Penggunaan Gadget
Banyaknya waktu yang dihabiskan sang anak untuk menatap layar gadget menyebabkan anak menjadi sosok yang pendiam dan tidak mau bersosialisasi dengan teman-teman seumurannya. Hal ini nantinya akan berpengaruh buruk pada hubungannya dengan orang lain dan kecenderungan menutup diri dari dunia pergaulan.
Dampak buruk lainnya adalah menyebabkan anak susah mengekspresikan dirinya dan mengalami gangguan kesehatan, seperti masalah mata, karena sering terpapar cahaya biru dari gadget, serta mendidik anak menjadi pribadi yang malas, sebab sering rebahan dan jarang beraktivitas.
ADVERTISEMENT
5. Menjadi Teladan Dan Edukasi Hal-Hal Spiritual Kepada Anak Sejak Dini
Karena contoh pertama kali sang anak adalah pada kedua orang tuanya, maka dari itu sebagai percontohan haruslah memperlihatkan hal-hal yang baik untuk dijadikan teladan bagi anak.
Dan tentunya dibarengi dengan edukasi terkait spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari, karena nantinya keluarga yang bahagia adalah yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Zachir Ihsan Adzka Z.Q, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Hukum Keluarga.