ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Presiden Irlandia, Mary McAleese, menuding Gereja Katolik Roma sebagai 'kerajaan misoginis' atau entitas yang membenci perempuan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan McAleese itu tidak terlepas dari peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh Kamis (08/03) kemarin.
"Gereja Katolik merupakan benteng pertahanan hebat terakhir kaum misoginis. Gereja Katolik adalah kerajaan misoginis," ujarnya.
McAleese menuturkan hal tersebut pada konferensi Voices of Faith yang digelar di Roma, Italia, yang menampilkan tokoh perempuan Katolik berpengaruh dari berbagai negara.
Melalui konferensi itu, McAleese dan peserta lainnya mendesak Vatikan memberikan peran lebih kepada perempuan dalam tata kelola dan pelayanan gereja.
Paus Fransiskus sebelumnya menolak menghadiri atau memimpin misa bagi para peserta konferensi tersebut.
Radio Vatikan dilaporkan menyensor liputan acara itu dengan alasan kesetaraan gender.
"Saat ini sangat sedikit posisi pimpinan di Gereja Katolik yang tersedia bagi perempuan," tutur McAleese.
ADVERTISEMENT
Para perempuan penganut Katolik, menurut McAleese, tidak memiliki sosok panutan di Vatikan. Ia berkata, kebijakan anti-aborsi dan penentang hubungan sesama jenis bukan visi yang cocok bagi Gereja Kato
"Kami tidak ingin menjadi apa yang dideskripsikan Paus sebagai 'stroberi di atas kue'.
"Suara perempuan menggerakkan angin perubahan, jadi kami harus menyuarakan tuntutan ini," kata McAleese.
Paus Fransiskus menyebut istilah 'stroberi di atas kue' pada tahun 2014. Kala itu, di hadapan Komisi Teologi Vatikan dan Kongregasi untuk Doktrin Kepercayaan, ia mengungkap keinginannya agar perempuan menjabat posisi penting di Gereja Katolik.
Namun Paus menolak perempuan ditahbiskan menjadi imam.
BACA LANJUT: https://zamanow.com//kabar-ow/1093-gereja-katolik-dituding-membenci-perempuan#ixzz59KdMGBdO