Teori Kuantum tentang Siklus Kelahiran dan Kematian

https://zamanow.com/
Konten dari Pengguna
9 Maret 2018 23:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teori Kuantum tentang Siklus Kelahiran dan Kematian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Walaupun air dapat melarutkan berbagai zat lain, akan tetapi air tidak melekat ke dalam zat. Air yang kita minum sudah berada di planet Bumi ini sejak jutaan tahun silam, jumlah air tersebut tetap sama dari sejak dulu.
ADVERTISEMENT
Air tersebut sudah mengalami siklus perjalanan yang sangat panjang. Pernah menjadi air buah, air kencing kuda, air hujan, air bah, bahkan pernah menjadi air bangkai. Akan tetapi keadaan air tersebut tetaplah murni adanya. Matahari akan menguapkan air di siang hari, memisahkannya dengan berbagai zat yang melarut di dalamnya, lalu menjadi air hujan dan kembali terserap ke dalam tanah menjadi mata air. Begitulah alam telah mengatur kemurnian air untuk kehidupan mahluk di Bumi.
Para ahli astrofisika modern telah menghitung bahwa setidaknya ada 15 triliun galaksi dalam kosmos mengikuti suatu siklus seperti yang dijelaskan oleh sufi: yaitu kelahiran, pertumbuhan, kematian dan kebangkitan kembali.
Bintang-bintang, seperti halnya manusia, tidak pernah sebenarnya mati, namun beberapa bahan dasar seperti besi, karbon, oksigen dan nitrogen secara terus-menerus didaur-ulang dalam ruang sebagai debu kosmis, bintang baru, tanaman dan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Semua dalam alam semesta berekspansi sebagai energi, dan energi secara sederhana berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain untuk selanjutnya naik menuju inti kosmis, untuk berproses menjalani siklus kehidupan baru.
Dalam dunia sub-atomik, hukum fisika tidak lagi merupakan suatu kepastian, tetapi gerak partikel diatur oleh konsep probabilitas. Pandangan terakhir ini yang menyangkut indeterminisme menimbulkan kontroversi.
Partikel dasar adalah partikel yang; partikel lainnya yang lebih besar terbentuk. Contohnya, atom terbentuk dari partikel yang lebih kecil dikenal sebagai elektron, proton, dan netron. Proton dan netron terbentuk dari partikel yang lebih dasar dikenal sebagai quark. Salah satu masalah dasar dalam fisika partikel adalah menemukan elemen paling dasar atau yang disebut partikel dasar, yang membentuk partikel lainnya yang ditemukan dalam alam, dan tidak lagi terbentuk atas partikel yang lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Dalam fisika kuantum, radiasi adalah zarah (partikel sub atom, partikel terkecil dan terhalus). Zarah yang bisa menempati suatu titik secara bersama-sama, disebut boson. Zarah yang individualis, tidak mau bersama-sama, disebut fermion. Tapi, gabungan fermion berjumlah genap jadi boson, sedangkan gabungan boson tetap boson. Aneh bin rumit memang.
BACA LANJUT: https://zamanow.com//sainstek/1087-teori-kuantum-tentang-siklus-kelahiran-dan-kematian#ixzz59Gjm5pje