Konten dari Pengguna

Peran Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah di Era Digital

Zaskia Alya Nuraini
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29 November 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zaskia Alya Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembelajaran dasar komputer uin syarif hidayatullah jakarta (sumber : Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pembelajaran dasar komputer uin syarif hidayatullah jakarta (sumber : Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Era Digital
Perkembangan teknologi digital kini sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari- hari. Pada era digital saat ini semua kebutuhan dapat dilakukan secara digital. Teknologi sudah bisa digunakan oleh manusia untuk memudahkan melaksanakan apapun tugas serta pekerjaan. Kedudukan teknologi inilah yang membawa peradaban manusia merambah pada era digital. Era digital dapat membawa kepada dampak positif serta dampak negatif, sehingga jadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di masa digital ini.
ADVERTISEMENT
Peran manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan di era digital bertujuan untuk merencanakan pendidikan yang adil, bermutu tinggi, tepat guna dan bertanggung jawab, serta meningkatkan citra positif pendidikan. Proses meneliti bertujuan agar dapat memberikan pengetahuan tentang perlunya managemen dalam lembaga organisasi pendidikan. manajemen adalah unsur berharga dari Lembaga organisasu yang menegelola suatu kehidupan dengan harapan dapat berjalan dengan mulus tanpa penghambat. Urgensi meningkatkan mutu pendidikan di era digital mencakup kualitas pembelajaran siswa, menunjang program pemerintah merdeka belajar. Terdapat tantangan dan hambatan manajemen pendidikan yaitu kurangnya keterampilan pendidik dalam menghadapi era digital, ancaman keamanan seperti peretasan data.
Salah satu Prinsip Proses Pembelajaran yang digunakan merupakan pemanfaatan teknologi serta komunikasi untuk meningkatkan efisiensi serta daya guna ketercapaian kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada satuan pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, mengasyikkan, menantang, memotivasi partisipan didik untuk berpartisipasi aktif, dan membagikan ruang yang lumayan untuk prakarsa, kreativitas, serta kemandirian cocok bakat, atensi, serta pengembangan partisipan didik. Salah satu elemen dalam pembelajaran ialah guru. Guru yang baik adalah pendidik yang sanggup jadi fasilitator guna tingkatkan keahlian dan keahlian dan kemampuan partisipan didik, untuk masa depannya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses mengajar, guru senantiasa dituntut membagikan ilmu secara inovatif supaya partisipan didik bisa memperoleh pengalaman baru dalam proses mengajar. Proses tersebut hendak membentuk sebuah interaksi yang aktif sehingga bisa tingkatkan metode berpikir partisipan didik.
Pendidikan dikala ini pula memerlukan sebagian media pendidikan yang inovatif serta kreatif buat menunjang pembelajaran di masa digital. Media pendidikan saat ini mulai hadapi perpindahan pendidikan dari pendidikan konvensional ke pendidikan online, serta blended learning yakni pemanfaatan teknologi yang terdapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Masa digital dengan suasana pandemi semacam program pembelajaran dikala ini, dari tingkatan bawah sampai besar, virtual serta secara online.
Pada dasarnya dalam menghadapi situasi wabah ini, seluruh pendidik dan pemerintah berusaha untuk tetap mempertahankan proses pendidikan meskipun banyak kendala dan keterbatasan. Karena pendidikan sangat penting, maka tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, dalam hal ini harus ada cara agar siswa dapat melanjutkan kegiatan belajarnya tanpa mengurangi motivasi dan semangat belajarnya, antara lain dengan menggunakan bahan ajar yang dirancang dengan baik untuk menciptakan pembelajaran bagi siswa.
ADVERTISEMENT
Dampak pendidikan era digital
Dalam kebangkitan digital, banyak dampak yang dirasakan era digital ini, baik dampak positif maupun negatifnya. Dampak positif era digital diantara yang lain:
1. Informasi yang diperlukan diakses lebih cepat dan lebih mudah.
2. Evolusi inovasi di berbagai bidang yang berorientasi digital mempermudah proses dalam pekerjaan kita.
3. Munculnya media massa berbasis digital, khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan informasi masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
5. Munculnya sumber belajar yang beragam seperti perpustakaan online, bahan belajar online, diskusi online dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
6. Munculnya e-commerce, seperti toko online yang menawarkan berbagai macam produkdan mudah didapat.
ADVERTISEMENT
Ada efek negatif era digital yang harus diantisipasi dan diselesaikan menghindari kerugian antara lain:
1. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data dengan mudah dan menyebabkan plagiarisme melakukan penipuan.
2. Ancaman berpikir picik ketika anak tampak terlatih berpikir Singkat dan tidak fokus.
3. Mengancam untuk memanfaatkan pengetahuan untuk melakukan kejahatan seperti mengatasi sistem perbankan, dan lain-lain (kemerosotan moral). d) Gagal menjadikan teknologi informasi sebagai media atau alat pembelajaran yang efektif, misalnya, selain mengunduh e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya
4. mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga selalu mengunjungi gedung perpustakaan dan lain-lain
Strategi pendidikan di era digital
Era digital kini menjadi suatu tantangan ke depan bagi kita semua, peran teknologi yang tepat guna dan efisien akan membawa kemudahan bagi kehidupan manusia. Pendidikan harus menjadi sarana utama untuk memahami, menguasai dan mengolah teknologi dengan baik dan adil. Anak-anak, remaja dan orang tua perlu membiasakan diri pada era digital saat ini. Orang tua juga harus paham untuk mengontrol sikap anaknya dalam menggunakan teknologi dengan baik dan tepat. Pemerintah melakukan kajian mendalam mengenai era digital ini di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, budaya - masyarakat, pertahanan negara, keamanan dan teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Zaskia Alyaa Nuraini, Mahasiswi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.