Strategi Usaha Agar Mampu Bersaing dan Unggul Di Dunia Bisnis

Zhalsha Ramadhani Nur Hidayat
A Student Now And A Student Forever
Konten dari Pengguna
23 Januari 2021 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zhalsha Ramadhani Nur Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tips Bisnis dan Manajemen Persaingan Usaha
zoom-in-whitePerbesar
Tips Bisnis dan Manajemen Persaingan Usaha
ADVERTISEMENT
Perkenalkan saya Zhalsha Ramadhani N H dan saya mahasiswi semester 7 Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini saya ingin berbagi salah satu pengalaman yang saya dapatkan ketika melakukan studi kasus Audit Manajemen Kapastian Mutu pada salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) LIMA Sarana Bersih. Usaha tersebut pertama kali berdiri pada tahun 1990 oleh salah satu alumni UMM yang kerap disapa dengan Pak Ichsan. Beliau masih memimpin usaha tersebut sampai pada waktu ketika saya menulis artikel ini dan insyaAllah beliau terus diberikan kesehatan dan umur panjang. Hal yang menarik yaitu usaha beliau terus berkembang dan bersaing hingga tersebar ke wilayah seluruh jawa timur, sebagian wilayah jawa tengah dan jawa barat, Riau, Kalimantan, Kupang, Sulawesi, Halmahera, hingga ke wilayah Papua.
ADVERTISEMENT
LIMA Sarana Bersih adalah sebuah usaha di bidang industri sarana kebersihan yang memproduksi berbagai macam peralatan kebersihan. Kata “LIMA” diartikan berasal dari kata “Lingkungan Indah Menunjang Adipura” yang memproduksi berbagai sarana kebersihan sebagai penunjang program pemerintah menuju Kota bersih hingga meraih penghargaan berupa Adipura. Pusat industri ini berada di Jl. Tlogomas No.11, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Walaupun masih tergolong UKM, dalam pengelolaan manajemennya Pak Ichsan telah menerapkan konsep Manajemen Kualitas sedari awal usaha dirintis. Konsep tersebut dijadikan sebagai budaya paten yang harus dipahami oleh seluruh karyawannya.
Manajemen kualitas ini merupakan salah satu ilmu dalam Manajemen Operasional. Analisis efektivitas pengelolaan aktivitas pengendalian kualitas yang paling sering digunakan yaitu teori Deming (1982). Konsep Deming memperkenalkan Plan (Perencanaan) - Do (Eksekusi) - Check (Pemeriksaan) – Action (Tindakan) atau sering disingkat dengan PDCA yang dilaksanakan dalam continuous quality improvement (Pengembangan kualitas yang terus-menerus). Ketika mewawancara dan menyurvei usaha Pak Ichsan, saya dan rekan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa secara implisit hal ini yang sangat mempengaruhi keberhasilan usaha beliau. Hampir seluruh Deming's 14 Points diimplementasikan dengan baik oleh beliau. Walaupun masih terdapat beberapa temuan kelemahan namun secara keselurusan pengelolaan kualitas usaha baik dari kualitas produk dan karyawan beliau sangat cermat dan tanggap.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu saya merasa akan sangat bermanfaat jika pelaku usaha yang ingin mengembangkan kinerjanya turut mengikuti Langkah LIMA Sarana Bersih. PDCA dan Deming‟s 14 Points ini telah digunakan oleh pengusaha yang sukses merintis karirnya. Tentu saja konsep ini perlu penyesuaian dengan budaya dan sumber daya yang tersedia pada masing-masing entitas usaha, dengan pengembangan evaluatif yang rutin dilakukan maka lambat laun entitas usaha akan memanen hasilnya.