kumplus-  Zulkifli Songyanan

Salju, Ponsel Bodong, dan Kisah Sendu di Tahun Baru

Zulkifli Songyanan
Menulis puisi, esai, berita, dan iklan. Pada 2019, berangkat ke Moskow, Rusia, lewat program Residensi Penulis Komite Buku Nasional. Saripati Hidup dan Mati, kumpulan puisi, adalah karyanya yang baru terbit.
16 Mei 2022 15:39 WIB
·
waktu baca 12 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkara telat bikin visa yang sempat bikin kau uring-uringan pada akhirnya malah kau syukuri sebab, entah bakal terulang atau tidak, kau bisa merayakan tahun baru di Moskow. Komite Buku Nasional, sponsormu, menginginkan para peserta Residensi Penulis 2019, terutama yang memilih ke luar negeri, paling telat berangkat pada bulan Oktober agar kegiatan rampung sebelum tahun berganti. Kau adalah anomali. Sementara Heru Joni Putra tengah siap-siap pulang ke Indonesia—ia pergi ke Inggris—kau malah baru menginjakkan kaki di Rusia.
“Dua orang yang sebelumnya berangkat ke Rusia pada musim dingin adalah Napoleon Bonaparte dan Adolf Hitler. Nasib mereka tidak beruntung,” ujar Dea Anugrah, mengomentari jadwal keberangkatanmu.
Sesampainya di Moskow, hal pertama yang menarik rasa ingin tahumu adalah salju. Kau penasaran dengan benda yang kerap disebut-sebut orang kasmaran itu: benarkah ia begitu lembut dan putih sehingga layak menjadi simbol kasih tulus manusia? Kau ketawa-ketawa menemukan bongkahan salju begitu keras dan dekil bertebaran di seberang Gedung Kementerian Luar Negeri Rusia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten