Dilema yang Dirasakan Mahasiswa Semester Akhir

Mulai menginjak semester akhir memang bikin pusing. Ada aja dilema yang dirasakan oleh mahasiswa semester akhir, kamu udah ngerasain ini belum?

1. Waktu Luang yang Menggiurkan

Udah 3 tahun lebih kuliah kok rasanya cuman disitu-situ aja ya? Kosan-Kampus- Warung Lalapan-Kosan. Rasanya pengen mengeksplore seluk-beluk kota apalagi buat kamu anak rantauan. Nah, disemester-semester akhir kayak gini udah gak banyak SKS yang diambil, otomatis waktu luang yang melimpah bisa kita manfaatkan untuk: LIBURAN. Diajakin temen ke Jogja? Ayok. Bali? Berangkat. Raja Ampat? … bentar-bentar liat ATM dulu.

Eits, tapi kamu harus hati-hati, liburan ibarat fatamorgana ditengah padang pasir yang kering. Jangan malah keasikan terus lupa sama tugas utama di perkuliahan yang kudu kamu selesaikan.

2. Kok yang lain pada gercep, ya?

Pulang liburan, akhirnya kembali pada kenyataan. Mulai mengumpulkan niat buat nyari-nyari judul skripsi. Tiba-tiba ada notif dari grup angkatan:

Hatimu remuk. Udin sohibmu nongkrong di kantin gercep banget ngerjain skripsi.

3. Dapat Dosen Pembimbing Galak

Udah semedi sampe nemu judul skripsi, saatnya buat berangkat bimbingan, tapi masih takut karena dosen pembimbingmu terkenal galak. Tapi itu tidak menyurutkan tekadmu, mau tidak mau dosbing harus dihadapi.

“Judul apa ini?”, “Objek penelitianmu apa?”, “Udah banyak yang neliti kayak gini, cari yang up to date dong” kata dosen pembimbing. Diri ini ingin berkilah namun tak mampu.

4. Bingung Mulai Nulis Skripsi Darimana

Di dalam otak kamu udah berkecamuk tentang bahasan skripsi, tapi bingung gimana cara untuk memulai. Wajar gengs. Menurut penelitian dari Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan paragraf.

Salah satu tipsnya adalah membaca. Kamu bisa baca buku di perpus atau cari referensi skripsi kakak tingkat. Kalau males ke perpus, mulai dari cari jurnal-jurnal online aja dulu dikosan.

“Udah banyak download jurnal online nih, tapi susah baca lewat laptop”

Memang, lebih nyaman belajar pake hardcopy daripada baca lewat laptop. Biar gampang ngehighlight bagian-bagian yang penting gitu kan. Tapi ya kalau dihitung-hitung, lumayan juga ngeprint jurnal kalau banyak. Bisa-bisa makan lalapan tempe aja tiap hari.

Tenang, ada kok yang mau bayarin!

Platform yang bisa menjawab permasalahan kamu: cetaku.com. Dengan taglinenya Untukmu, Mahasiswa Indonesia beneran mau nyetakin dokumen-dokumen kamu gratis dan bebas biaya kirim. Kamu gak perlu keluarin uang sepersen pun!

“Kok bisa gratis sih?”

Mereka bekerja sama dengan sponsor dan dari dana CSR untuk bisa nyetakin dokumen kamu. Jadi kamu tinggal upload dokumenmu yang berbentuk .pdf terus tunggu maksimal 7 hari kerja, maka akan datang jurnal-jurnal sumber referensi buat bikin skripsi kamu.

“Gak mungkin dong tanpa efek samping?”

Kamu kira obat (sad). Jadi di bagian cover dan beberapa footer dokumen kamu bakal ada iklan dari sponsornya. Tapi gak ganggu sedikitpun kok, bahkan nanti dokumenmu bakal di jilid spiral rapi.

“Terus gimana cara daftarnya?”

Daftar melalui website cetaku.com nanti ikuti alur pembuatan akunnya, kalau kamu punya email yang dikasih universitas akan jauh lebih mudah. Jangan lupa masukan Kode Promo: PINTAR15 biar bisa cetak hingga 180 halaman di upload dokumen pertama.

Selamat berjuang wahai mahasiswa semester akhir!