Kawasan Kota Tua Jakarta yang baru saja direvitalisasi telah diresmikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada 28 Agustus 2022 kemarin. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, melalui akun Twitternya, berkata bahwa Kota Tua adalah Kota Masa Depan. Di situ ia menerangkan bahwa Kota Tua Jakarta telah bertransformasi menjadi kawasan yang dirancang sebagai kawasan wisata yang memanusiakan pejalan kaki, berorientasi pada mobilitas yang aktif dan setara untuk semua, serta ramah lingkungan.
Selain menjadi magnet pariwisata Jakarta, Kota Tua selalu jadi kapsul waktu bagi mereka yang ingin menengok sejarah kota yang telah berdiri hampir 5 abad ini. Dari situ kita justru bertanya: bagaimana sebuah kawasan yang identik dengan sejarah, bisa diubah menjadi kota masa depan?
Beberapa waktu terakhir, publik Jakarta dibuat cukup takjub dengan perubahan yang terjadi di kawasan Kota Tua, khususnya di area sekitar Stasiun Jakarta Kota. Jalan Lada yang biasanya semrawut dan macet kini disulap total menjadi kawasan pedestrian yang tentunya ramah pejalan kaki dan lebih manusiawi. Agaknya yang tak pernah berubah dari Kota Tua adalah perubahan itu sendiri; selama 500 tahun lamanya ia berevolusi dari pusat perdagangan koloni VOC, sempat terbengkalai dimakan zaman, hingga kembali mencari jati dirinya sekarang.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814