Apa Itu ADHD dalam Psikologi? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak dengan ADHD. Foto: japansainlook/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dengan ADHD. Foto: japansainlook/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Orang yang menderita gangguan ADHD sejak kecil umumnya memiliki masalah di aktivitas motorik, konsentrasi, serta kemampaun sosialisasinya. Tahukah Anda, apa itu ADHD dalam psikologi?
ADVERTISEMENT
ADHD merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Dalam ranah psikologi, kondisi ini didefinisikan sebagai masalah neurologis yang bisa mengakibatkan seseorang kesulitan berkonsentrasi dan fokus pada suatu hal.
Dijelaskan dalam buku Anak ADHD dan Cara Menanganinya susunan Thomas Putra (2022), penderita ADHD cenderung sulit mengontrol perilakunya ketika melakukan suatu kegiatan. Gejalanya ditandai dengan sikap hiperaktivitas, ketidakmampuan belajar, kecemasan (anxiety), kurang empati, dan lain-lain.
Gangguan neurologis ini sulit disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Bagaimana penanganannya dalam ranah medis dan psikologis? Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini.

Penyebab dan Gejala ADHD

Ilustrasi anak dengan ADHD. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Faktor utama timbulnya ADHD bisa berasal dari aspek biologis atau berkaitan dengan disfungsi pada perkembangan lobus frontal dan prefrontal cortex. Namun, penyebabnya juga bisa berasal dari ketidakseimbangan zat kimiawi sebagai neurotransmitter, yakni dopamin.
ADVERTISEMENT
Maka, ADHD bukanlah termasuk penyakit mental (mental illness). Sebab, gangguannya berkaitan dengan biologis dan perkembangan neurologis seseorang.
Seiring bertambahnya usia, aspek neurologis penderita ADHD akan mengalami kematangan secara signifikan, namun sifatnya mengalami keterlambatan. Kondisi ini tidak sejalan dengan pertambahan usianya secara kronologis.
Jadi sering kali, penderita ADHD menampilkan tingkah laku yang kekanak-kanakan atau di bawah usianya. Seiring berjalannya waktu, beberapa gejala tersebut akan berkurang frekuensi, durasi, dan intensitasnya.
Namun, beberapa kasus juga menunjukkan hasil yang berbeda. Gejala ADHD tersebut bisa terus menetap di sebagian orang sampai ia mencapai usia dewasa.
Mengutip buku Teori, Penelitian, dan Praktik ADHD Pada Anak karya Prof. Dr. Juke (2022), disfungsi pada bagian lobus frontal dan prefrontal cortex menyebabkan penderita ADHD cenderung menampilkan perilaku non adaptif. Sehingga, sering dipandang buruk oleh sebagian orang.
ADVERTISEMENT

Cara Merawat Anak ADHD

Ilustrasi anak dengan kondisi ADHD Foto: Shutterstock
Diperlukan perhatian khusus untuk merawat anak dengan ADHD. Sebab, mereka pun perlu melatih fokus, menjalin pertemanan, dan mengambil peran dalam kelompoknya.
Meski tidak mudah, orangtua harus senantiasa mengupayakannya. Dirangkum dari buku Not a Little Monster: Memahami, Mendidik, dan Mengasuh Anak Hiperaktif karya Andi Priyatna (2010), berikut beberapa panduan merawat anak ADHD yang bisa Anda ikuti:

1. Menerima anak apa adanya

Orangtua harus menerima bahwa ADHD merupakan sebuah keistimewaan. Ketahuilah bahwa semua perilaku buruk atau non adaptif yang ditampilkan anak ADHD tidak dibuat secara sengaja.
Mereka pun kesulitan untuk mengontrolnya. Maka, peran orangtua adalah mendukung dan menerima keistimewaan tersebut, lalu berupaya untuk mencintai anak ADHD apa adanya.

2. Selalu berfokus pada hal positif

Fokuslah pada kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak ADHD. Mereka adalah sosok yang penuh energi, selalu bersemangat, antusias, dan aktif mengikuti berbagai kegiatan. Orangtua wajib meluangkan waktunya untuk menemukan hal positif yang ada di dalam diri anaknya tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Berikan arahan yang ringkas dan jelas

Orangtua harus memberikan arahan atau perintah yang jelas pada anak ADHD. Saat memberikan perintah, posisi orangtua harus sejajar dengan anaknya. Agar anak lebih fokus, pegang bahu atau lengan anak sambil menyebut namanya saat ingin memberikan petunjuk.
(MSD)