Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak, Apa yang Harus Dilakukan?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Anak Demam Berdarah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Demam Berdarah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang menjadi momok bagi para orang tua. Itu karena mereka khawatir penyakit berbahaya ini akan menimpa anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Demam berdarah dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak. Inilah mengapa ada berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengeksplorasi persepsi, pengobatan, dan pengelolaan kasus demam berdarah pada anak-anak di berbagai belahan dunia.
Dengan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat, anak-anak dapat terlindungi dari dampak buruk demam berdarah. Pertanyaannya, bagaimana langkah pertolongan pertama yang tepat?

Pemahaman tentang Demam Berdarah

Ilustrasi Anak Demam Berdarah. Foto: Shutterstock
Demam berdarah adalah penyakit serius dan menakutkan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tapi anak-anak yang berusia di bawah lima tahun jauh lebih rentan.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang demam berdarah dan bagaimana cara melawannya. Dalam studi oleh Amy L. Frank dkk. berjudul We need people to collaborate together against this disease": A qualitative exploration of perceptions of dengue fever control in caregivers' of children under 5 years, in the Peruvian Amazon (2017) menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengendalikan demam berdarah, khususnya di kalangan orang tua yang memiliki anak di bawah usia lima tahun.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan bahwa pemahaman masyarakat tentang penyebab dan pengobatan demam berdarah memiliki peran besar dalam upaya pencegahan dan penanganan.
Pentingnya pengelolaan yang tepat terhadap kasus demam berdarah juga ditekankan dalam studi Zainab Ghazala dkk. berjudul Pattern of management and outcome of dengue fever in pediatric in-patients in a tertiary care hospital: a prospective observational study (2014).
Mereka menyoroti perlunya tindakan yang cepat dan tepat dalam mengelola kasus demam berdarah, terutama di rumah sakit. Mereka menekankan perlunya audit klinis untuk memastikan bahwa pedoman penanganan demam berdarah diikuti dengan benar.
Senada dengan Zainab Ghazala, studi oleh Bharat Choudhary dkk. dalam A Clinical Audit of Adherence to Guidelines During Emergency Management of Pediatric Dengue Patients juga menyebutkan pentingnya audit klinis untuk memastikan penanganan demam berdarah pada anak dilakukan dengan tepat.
ADVERTISEMENT

Langkah-langkah Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak

Ilustrasi Langkah Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak. Foto: Shutterstock
Berdasarkan studi ilmiah, berikut ini sejumlah langkah-langkah pertolongan pertama demam berdarah pada anak yang bisa dilakukan di rumah.

1. Pantau Suhu Tubuh Anak secara Rutin

Ketika anak mengalami demam, penting untuk memantau suhu tubuhnya secara teratur. Gunakan termometer yang akurat untuk mengukur suhu tubuh anak, kemudian catat hasilnya.
Jika suhu tubuh anak terus meningkat atau mencapai level yang sangat tinggi, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan untuk mendapatkan saran lebih lanjut.

2. Berikan Kompres atau Mandi dengan Air Hangat

Studi Witri Hastuti berjudul Tepid sponge and sponge bath to change body temperature children with dengue fever (2020) mengeksplorasi efektivitas penggunaan kompres dan mandi dengan air hangat dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam berdarah. Hasilnya, kedua metode tersebut ternyata efektif dalam meringankan gejala demam berdarah.
ADVERTISEMENT
Pastikan untuk selalu mengganti kompres sebelum suhunya menjadi dingin agar anak tidak kedinginan. Selain itu, selalu perhatikan reaksi anak dan hentikan metode ini jika anak merasa tidak nyaman.

3. Berikan Cairan yang Cukup

Saat anak mengalami demam, tubuhnya cenderung kehilangan cairan melalui keringat. Pastikan untuk memberikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, jus, atau sayuran untuk mencegah dehidrasi. Hindari memberikan minuman yang mengandung kafein atau gula berlebihan, karena hal itu dapat memperburuk kondisi anak.

4. Beristirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting bagi pemulihan anak yang sedang mengalami demam. Jadi, pastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup, dan dorong mereka untuk tidur lebih banyak dari biasanya.

Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan Pengasapan Insektisida sebagai Langkah Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Berikut ini beberapa langkah sederhana dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah di lingkungan yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT

1. Pemahaman Tentang Penyakit

Edukasi masyarakat dengan mengadakan program yang meningkatkan pemahaman tentang penyebab, gejala, dan penyebaran demam berdarah. Selain itu, manfaatkan media massa serta media sosial untuk menyebarkan informasi tentang cara mencegah demam berdarah dengan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Pengendalian Lingkungan

Pengendalian lingkungan bisa dengan dua cara, yakni:

3. Pengelolaan Kasus

Dalam mengelola kasus, dibutuhkan orang tua yang sadar tentang pentingnya segera mencari bantuan medis jika anak mereka menunjukkan gejala demam berdarah.
Selain itu, peran petugas kesehatan juga sangat penting. Mereka harus mengikuti pedoman yang benar selama penanganan darurat pasien anak dengan demam berdarah.
ADVERTISEMENT

4. Peran Kolaborasi

Menggalang kerja sama antara pemerintah dan penyedia layanan kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah. Selain itu, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pemberantasan sarang nyamuk dan pemantauan kasus demam berdarah di lingkungan mereka.
(DEL)