Karyawan Desak Wali Kota Ternate Copot Dirut Perumda Ake Gaale

Konten Media Partner
14 November 2022 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman didampingi Sekkot dan sejumlah Dewan Pengawas Perumda Ake Gaale, saat memberi penjelasan ke karyawan Perumda Ake Gaale Kota Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman didampingi Sekkot dan sejumlah Dewan Pengawas Perumda Ake Gaale, saat memberi penjelasan ke karyawan Perumda Ake Gaale Kota Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah karyawan Perusahan Daerah (Perumda) Ake Gaale yang mengelola air bersih di Kota Ternate meminta Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman mencopot Direktur Utama mereka. Hal itu disampaikan para karyawan setelah melakukan aksi di kantor mereka, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
“Kami, karyawan ini adalah pelayan masyarakat, namun kami sangat kecewa jika tuntutan kami diabaikan. Kami ingin Dirut dicopot dari jabatan dan pada tahun 2024 Wali Kota akan dua periode," teriak masa aksi di hadapan Wali Kota Ternate.
Sementara, M. Tauhid Soleman di tengah-tengah karyawan Perumda Ake Gaale mengatakan, pemerintah kota segera menangani masalah tersebut, paling lambat empat hari ke depan.
"Tolong ikuti apa yang sudah saya sampaikan, dan saya pastikan dewan direksi (Perumda Ake Gaale) ini bukan titipan Wali Kota. Karena PDAM ini saya tahu, mulai saya menjabat sebagai Sekkot, sehingga itu, saya tak pernah intervensi sedikit pun," tegas Wali Kota.
Wali Kota juga menegaskan belum ada perekrutan karyawan baru di Perumda tersebut. Selain itu, masih banyak masalah yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, kasus yang ada di Perumda ini, tidak berdampak pada pelayanan air bersih pada warga Ternate.
"Saya minta proses pelayanan ke masyarakat atau pelanggan tetap jalan," ujarnya.
Sementara itu, Dirut Abubakar Adam mengaku heran. Katanya, karyawan yang memprotes kebijakannya tidak mau diajak rapat bersamanya. "Saya sendiri telah memberi kesempatan tersebut (rapat bersama soal pemotongan honor karyawan), agar masalah yang diprotes bisa dijawab langsung," ujar Abubakar.
Abubakar bahkan menyikapi soal rencana para karyawan mematikan pompa air. "Saya pesan, jangan dorang (mereka/karyawan) kasih mati pompa, kalau dorang kasih mati pompa itu pidana. Tidak bisa. Kita lapor polisi," tegasnya.
Ia bilang, jika adanya tuntutan penurunan gaji para Direktur, dirinya siap mengikuti sesuai keputusan Wali Kota Ternate. "Iya, siap saja jika gaji kami diminta diturunkan atau dipotong," kata Abubakar.
ADVERTISEMENT
---
Sansul Sardi