Jakarta Tetap Istimewa

Hery Setyawan
Guru SMPN 42 Jakarta
Konten dari Pengguna
4 Mei 2024 9:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hery Setyawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Ramlie sebagai salah satu tempat wisata di jakarta (dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Ramlie sebagai salah satu tempat wisata di jakarta (dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca-keluarnya UU No 2 tahun 2024 tentang provinsi khusus Jakarta pada 25 April 2024, sebagai pelengkap dari UU No 21 tahun 2023 tentang ibukota negara. Itu artinya Jakarta tidak lagi sebagai ibu kota negara. Jakarta harus rela melepas status ibu kota negara bersama seluruh kenangan dan sejarah yang ada.
ADVERTISEMENT
Penulis sendiri sebagai penduduk asli yang lahir dan dibesarkan di Jakarta tentunya merasa kecewa terhadap perubahan tersebut. Kota yang penuh dengan sejarah ini harus bersiap menghadapi status baru sebagai khusus. Seperti yang kita ketahui sejarah Jakarta sejak lama sudah menjadi pijakan lahirnya negara kita tercinta. Mulai dari peristiwa dibacakannya naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta.
Perjalanan sejarah kota Jakarta sebagai ibu kota negara banyak memberi warna dalam setiap kehidupan rakyat Indonesia. Kurang lebih 79 tahun semenjak Indonesia merdeka. Di gedung MPR/DPR dan istana negara yang berada di Jakarta ini lahir banyak keputusan politik dari pemimpin bangsa. Berbagai peristiwa selalu menghiasi kedua tempat bersejarah ini.
Dalam bidang ekonomi kota Jakarta berkembang pesat menjadi pusat bisnis dan perdagangan. Tidak sedikit peredaran ekonomi negara berada di kota Jakarta ini. Belum lagi Jakarta berubah menjadi pusat perkantoran bertaraf nasional dan internasional. Jangan heran ketika kita berada di Jakarta gedung-gedung pencakar langit bertebaran di kota ini. Seolah-olah tak mau kalah untuk ikut menghiasi keindahan langit Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kota Jakarta dalam bidang pariwisata seolah tidak mau kalah. Berbagai destinasi wisata yang cukup banyak berada di Jakarta menjadi tempat yang layak kita kunjungi dan menjadi tempat menyenangkan untuk dikunjungi. Tidak hanya itu saja Jakarta juga meninggalkan banyak warisan budaya dan kehidupannya seolah ingin memberikan informasi bahwa Jakarta benar-benar tempat yang penuh sejarah dan kenangan.
Selain menjadi tempat yang bersejarah Jakarta juga meninggalkan cerita sedih bagi penghuninya seperti banjir yang belum ada solusinya, kemacetan yang tidak pernah ada kata akhir sampai berbagai jenis kejahatan juga selalu hadir di Jakarta. Sedih juga melepas Jakarta. Namun Jakarta pasti takkan terlupakan dalam catatan sejarah bangsa.
Perubahan status memang menyedihkan bagi warga Jakarta tetapi sebagai warganegara yang baik kita mendukung setiap kebijakan yang telah ditetapkan. Menjadi ibukota atau bukan, Jakarta akan selalu istimewa.
ADVERTISEMENT