Marselino Ferdinan Tetap Kuat Mental Walau Dihantam Badai Kritik

3 Mei 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Witan Sulaeman & Marselino Ferdinan saat laga Timnas U-23 Indonesia vs Yordania U-23 dalam matchday ketiga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, pada Minggu (21/4/2024) malam WIB. Foto: AFP/Karim Jaafar
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Witan Sulaeman & Marselino Ferdinan saat laga Timnas U-23 Indonesia vs Yordania U-23 dalam matchday ketiga Grup A Piala Asia U-23 2024 di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, pada Minggu (21/4/2024) malam WIB. Foto: AFP/Karim Jaafar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas U-23 Indonesia dikalahkan Irak 1-2 via extra time dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Asia di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (2/5) malam WIB. Marselino Ferdinan menjadi sasaran kritik banyak netizen.
ADVERTISEMENT
Timnas U-23 unggul duluan via gol Ivar Jenner di menit 19. Namun, Irak berbalik menang berkat gol Zaid Tahseen di menit 27 dan Ali Jasim di menit 96.
Marselino yang sebelumnya dipuja, malah menerima banyak hujatan usai laga tersebut. Sebab, orang-orang menilainya terlalu egois saat bermain. Meski begitu, sang kakak, Oktafianus Fernando alias Ofan, memastikan pemain KMSK Deinze itu tetap kuat mental.
"Jadi kami biasanya setelah laga video call sama dia waktu perjalanan dari bus ke hotel. Dia cuma sedih, merasa aneh karena harus kalah sama Irak dan harus berjuang lagi [di playoff]. Katanya, 'Sosmed-ku ramai', gitulah, bercandaan sama kakaknya, ketawa-ketawa. Saya bilang, 'Kamu harus introspeksi, evaluasi sendiri, terus juga minta masukan sama pelatih, minta data-data statistik," kata Ofan kepada kumparan, Jumat (3/5).
Pemain Persebaya Surabaya, Oktafianus Fernando. Foto: Instagram @officialpersebaya
"Kalau untuk komen-komen sekarang kan di sosial media kadang liar, kadang kita juga susah, apakah ini ada kepentingan-kepentingan yang lain. Jadi kita lebih ke introspeksi sendiri ke individu. Sesuatu yang sudah terjadi, sudah, yang terpenting pikir ke depan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Ofan, Marselino Ferdinan tidak mudah jatuh akibat kritik karena didikan keluarga. Meski begitu, ia juga tak mau sang adik tidak belajar dari kesalahan.
"Dia memang sudah terbentuk. Itu [kritik] memang buat bercandaan sama kami, tapi kami juga tetap berintrospeksi. Misalnya, shooting dia kan diharapkan orang on target, tapi kemarin mungkin orang-orang kecewa karena ekspektasi orang tinggi," jelas Ofan.
"Banyak yang berharap shooting-nya bisa masuk, bisa membawa perubahan, tapi kok kenapa ke atas? Ya, gitu. Dia selalu mendengarkan kakak dan orang tuanya. Setelah itu, dia sudah tidak peduli sama komen-komen liar. Kami memang menata mentalnya dari kecil. Ya dari keluarga, dari masyarakat juga sudah sangat paham untuk bersosial media karena cara bersosial media itu memengaruhi mental juga," lanjutnya.
Pemain Timnas U-23 Indonesia Marselino Ferdinan berebut bola dengan pemain Timnas U-23 Uzbekistan Abbosbek Fayzullaev pada pertandingan semifinal Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). Foto: Karim Jaafar / AFP
Kans terakhir ‘Garuda Muda’ lolos Olimpiade adalah wajib kalahkan Guinea dalam laga playoff di INF Clairefontaine, Prancis, pada 9 Mei pukul 19:00 WIB. Ofan berharap Marselino Ferdinan cs bisa menang.
ADVERTISEMENT
"Ya harapannya pasti bisa menang dan lolos. Kalau secara permainannya, bisa bermain cair dalam artian, bermain bola-bola bawah. Permainan yang seperti babak pertama lawan Irak itu bagus, main-main 1-2," ujar Ofan.
"Untuk Marselino, tetap berusaha, tetap mencoba dan kelebihannya Marselino itu dia memang shooting di luar kotak. Jangan down, jangan takut," tandasnya.