4 Tips Screen Time Sehat dari Psikolog

4 Mei 2024 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak memakai gadget untuk bermain game. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memakai gadget untuk bermain game. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengatur screen time anak terkadang terasa menantang bagi para orang tua. Seringkali screen time justru jadi bumerang karena orang tua kesulitan mengakhirinya dan justru membuat anak jadi tantrum.
ADVERTISEMENT
Jika sudah begitu, tak jarang durasi screen time jadi bertambah. Hubungan anak dengan gadget jadi semakin tidak sehat. Anda juga mengalami hal ini, Moms?
Nah, untuk menghindari hal tersebut, psikolog anak dari University of Illinois, Claire Christensen, punya beberapa tips untuk mencegah hal tersebut. Seperti apa tipsnya?

Cara Agar Anak Punya Screen Time Sehat

1.Buat aturan dan terapkan dengan konsisten
Christensen merekomendasikan untuk menciptakan rutinitas menonton gadget. Buat aturan kapan anak boleh menonton gadget dan berapa lama durasi maksimalnya.
“Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak cenderung tidak memiliki hubungan yang bermasalah dengan penggunaan media jika orang tua mereka mempunyai aturan,” katanya.
Dengan adanya aturan yang jelas, anak cenderung tidak tantrum saat waktu screen time habis dan bahkan mau mematikannya dengan sukarela. Sebab mereka tahu besok atau di hari yang telah ditetapkan, mereka bisa menonton gadget lagi.
ADVERTISEMENT
2. Pilih konten berdurasi panjang
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa video berdurasi pendek, mulai dari TikTok berdurasi 60 detik hingga video YouTube berdurasi 10 menit, berdampak negatif terhadap rentang perhatian anak. Sebab video pendek memberikan kepuasan instan dan memberikan terlalu banyak stimulasi.
"Video pendek khususnya dapat memberikan dampak yang kuat bagi anak-anak, sehingga membuat mereka lebih sulit untuk berhenti menonton," kata Christensen.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang tua mengarahkan anak ke konten yang lebih panjang, berdurasi setidaknya 30 menit. Program-program tersebut dapat membantu anak membangun rentang perhatian sedikit lebih lama.
3. Siapkan aktivitas menarik usai screen time
Sebetulnya memperingatkan anak beberapa menit sebelum sesi screen time habis adalah hal yang baik. Tapi, terkadang anak tetap tantrum karena mereka kecewa dan belum memahami konsep waktu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sambil mengingatkan anak durasi screen time yang tersisa, Anda bisa sambil menyiapkan aktivitas menarik untuk si kecil, Moms. Misalnya dengan menawari anak susu atau jus kesukaan, sembari menyiapkannya. Atau Anda memulai membangun tower Lego dan mengajak si kecil membantu Anda menyelesaikan 'proyek pembangunan kota impian', dan hal-hal menarik lainnya sesuai minat anak.
4. Atur durasi screen time di gadget
Jika gadget Anda mendukung, cobalah setting durasi screen time atau jumlah tontonan yang bisa dilihat dalam satu waktu. Atau bisa juga cari aplikasi untuk membuat pengaturan semacam itu.
Christensen menyebut anak akan lebih mudah menerima gadget-nya mati secara otomatis ketimbang ia atau orang tuanya yang mematikannya sendiri. Sebab mereka mengira hal itu di luar kendali ia dan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan oleh para peneliti di University of Washington, beberapa orang tua melaporkan bahwa mereka berhasil memberi tahu anak-anak mereka bahwa sesi screen time telah habis karena WiFi tidak berfungsi, acara yang mereka tonton saat liburan tidak tersedia di TV, atau gadget-nya mati sendiri secara otomatis.