Bolehkah Ibu Menyusui Diet dengan Melakukan Defisit Kalori?

4 Mei 2024 19:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu metode diet yang cukup populer dan banyak dilakukan perempuan, termasuk ibu, adalah dengan melakukan defisit kalori. Yakni dengan mengurangi asupan kalori harian secara signifikan sehingga lebih mudah untuk menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu menyusui juga melakukan hal ini agar usahanya untuk mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil lebih mudah. Tapi sebetulnya boleh enggak ya ibu menyusui diet dengan melakukan defisit kalori?

Penjelasan soal Defisit Kalori bagi Ibu Menyusui

Ilustrasi ibu memberikan asi pada balita. Foto: Shutter Stock
Moms, ketika menyusui, Anda harus mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tinggi agar asupan ASI jadi lebih sehat dan bergizi. Dikutip dari Mom Junction, saat menyusui, wanita umumnya memerlukan tambahan kalori sekitar 400-500 kalori per hari dibandingkan saat tidak menyusui.
Kalori tambahan ini berguna untuk meningkatkan pertumbuhan bayi Anda. Dan jika Anda sengaja tidak memenuhi asupan kalori harian karena takut menambah berat badan, ada sejumlah dampak negatif yang bisa muncul. Apa saja?
Pertama, Anda akan lebih rentan terhadap kekurangan gizi. Hal ini dikarenakan tubuh tidak mendapatkan cukup pasokan nutrisi dan juga mineral. Inilah yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas maupun kuantitas ASI Anda.
ADVERTISEMENT
Apalagi kegiatan menyusui dapat membakar 6000 kalori dalam sehari. Kurang lebih sama dengan kalori yang terbakar bila Anda melakukan senam aerobik selama 2 jam! Jadi, jangan sampai tekor ya, Moms.
Selain itu, tubuh lebih rentan terserang penyakit. Jika Anda tidak memenuhi asupan kalori harian, sistem imun dalam tubuh akan secara otomatis berubah menjadi lemah. Pasalnya saat menyusui, bayi akan menyerap seluruh asupan kalori dan nutrisi lainnya untuk kebutuhan mereka. Kalau jumlah kalori yang Anda konsumsi tidak cukup, setelah diserap oleh bayi akhirnya tidak menyisakan nutrisi apa-apa untuk tubuh Anda sendiri.
Tak cuma bagi tubuh Anda, defisit kalori juga bisa mempengaruhi kualitas ASI sehingga bayi tidak dapat menyerap nutrisi secara optimal. Padahal 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) adalah masa emas pertumbuhan anak yang tak akan pernah terulang.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana caranya bila Anda tetap ingin mengurangi berat tapi tidak mengurangi asupan kalori? Bisa, kok! Lakukan latihan sederhana seperti yoga atau jalan cepat selama 15 sampai 20 menit sehari untuk membakar lemak.