1 Anggota TNI Tewas Tersambar Petir, Ahli Ungkap Fenomena Multisel Thunderstorm

25 April 2024 6:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petir. Foto: NTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petir. Foto: NTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak dua anggota TNI (sebelumnya disebut 3 anggota) tersambar petir saat berteduh di pohon dekat Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/4) sore. Keduanya bernama Prada Ardiansyah dan Kelasi Satu Bek Dan.
ADVERTISEMENT
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, salah satu korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Yang meninggal adalah Prada Ardiansyah.
Terkait fenomena petir ini, dosen meteorologi dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi & Geofisika (STBMKG), Deni Septiadi, memberikan penjelasan.
"Sejak pukul 15.00 WIB berdasarkan pantauan citra satelit IR, Jakarta dan sekitarnya terbentuk multisel thunderstorm dengan radius sekitar 80 km yang terus berkembang dan mulai meluruh (dissipation) pada pukul 19.00 WIB," kata Deni secara tertulis.
Deni Septiadi, dosen Meteorologi di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Foto: Instagram/@zeptiadi
Petir yang menyambar jenis petir awan ke tanah (Cloud to Ground, CG) yang terbentuk akibat pemisahan muatan di dalam awan. Awan yang matang (mature cloud) diindikasikan dengan meningkatnya intensitas kolisi (tumbukan) dan koalisensi (tangkapan) antara tetes awan dan partikel es yang diinisiasi oleh aliran udara ke atas (updraft) dan aliran udara ke bawah (downdraft).
ADVERTISEMENT
"Proses ini, selain meningkatkan pertambahan tetes juga memisahkan muatan yang nantinya akan diinduksi menjadi berbagai jenis petir seperti petir awan ke tanah (Cloud to Ground, CG), petir di dalam awan (Intra Cloud, IC) dan petir antara awan (Cloud to Cloud, CC) baik positif maupun negatif," urainya.
"Sekali lagi, mengingat suara yang didengar menggelegar dan petir terjadi pada fase awal presipitasi, maka dipastikan jenis petir yang menyambar adalah petir CG negatif. Petir ini menyambar dari tengah awan di atas freezing level 0ᵒC di mana muatan listrik negatif terkonsentrasi disini," sambung dia.
HP menjadi sumber penarik petir?
Menurut saksi, 2 orang korban saat berteduh terlihat memainkan telepon selular.
Lantas apakah telepon selular memang menarik sambaran petir?
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah terkait telepon selular secara langsung ataupun tidak langsung menarik petir untuk menyambar meskipun petir dan telepon selular sama-sama merambat dalam bentuk medan Listrik dan medan magnet atau disebut sebagai gelombang elektromagnetik," kata Deni.
Artinya menggunakan telepon selular ataupun tidak, seseorang tetap memiliki kemungkinan untuk tersambar mengingat petir bersifat rare event phenomena.
Petir akan berpotensi menyambar pada jaringan atau kabel kawat seperti pada telepon kabel, headset kabel, menara telepon serta tiang listrik yang berbahan besi atau penghantar listrik yang baik.