AstraZeneca Akui Vaksinnya Bisa Timbulkan Pembekuan Darah tapi Itu Sangat Jarang

1 Mei 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen farmasi raksasa, AstraZeneca, mengakui vaksin COVID-19 produksi mereka, Covishield, menyebabkan efek samping langka seperti pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit. Ini sangat jarang terjadi: Di bawah 1 banding 10 ribu kasus.
ADVERTISEMENT
Vaksin Covishield dibuat oleh AstraZeneca bersama Universitas Oxford, kemudian diproduksi di Institut Serum di India.
Ada lebih dari 150 negara yang memakai vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca, Indonesia termasuk.
Sejumlah penelitian menyebut vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca bisa melindungi dari virus corona sampai 80 persen.
Akan tetapi riset terbaru mengungkap bahwa vaksin ini bisa memicu pembekuan darah, yang berpotensi bisa berakibat fatal.
Atas pengakuan tersebut, AstraZeneca digugat di Inggris sebesar 100 juta pounds atau setara Rp 2 triliun lantaran menyebabkan kematian atau cedera otak permanen.
Pada dokumen pengadilan, AstraZeneca membantah tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya, tetapi mereka mengakui efek samping vaksin seperti Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia atau TTS.
TTS ditandai dengan pembekuan darah dan penurunan trombosit pada manusia. AstraZeneca menegaskan kasus TTS sehabis menerima vaksinya sangat jarang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Diakui bahwa vaksin AstraZeneca, dalam kasus yang langka, bisa menyebabkan TTS. Mekanisme bagaimana penyebabnya masih belum diketahui," kata perusahaan AstraZeneca dalam dokumen pengadilan pada Februari lalu, seperti dikutip dari The Independent.
Pengakuan AstraZeneca kali ini berbeda dengan komentar mereka pada 2023. Saat itu mereka menyebut vaksinnya tidak mungkin menyebabkan TTS pada level generik.
Terkait vaksin produksi AstraZeneca, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa Covishield punya efek samping mengancam nyawa.
"Efek samping sangat langka atau disebut TTS yang menyebabkan pembekuan darah akibat trombosit rendah telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin ini," ucap WHO.
Sementara itu, Organisasi Dewan Internasional untuk Ilmu Medis menyebut TTS terhadap penguna vaksin COVID-19 AstraZeneca jarang terjadi. Bahkan angka di bawah 1 banding 10 ribu kasus.
ADVERTISEMENT