Polri dan Kepolisian Thailand Koordinasi Usut Kekayaan Istri Fredy Pratama

6 Mei 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa saat ditemui wartawan usai konferensi pers pengungkapan clandestine lab ekstasi jaringan Fredy Pratama, di Sunter, Jakarta Utara, Senin (8/4/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa saat ditemui wartawan usai konferensi pers pengungkapan clandestine lab ekstasi jaringan Fredy Pratama, di Sunter, Jakarta Utara, Senin (8/4/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Gembong narkoba Fredy Pratama saat ini masih menjadi buronan Polri. Dia diduga bersembunyi di hutan Thailand untuk menjalankan bisnis haramnya lewat sejumlah jaringannya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian Thailand, Malaysia, dan Australia untuk mendalami Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diduga melibatkan istri Fredy.
"Untuk Fredy Pratama akan kita lengkapi perlengkapan dari Thailand, akan dilakukan upaya TPPU terhadap istrinya Fredy Pratama di Thailand," kata Mukti di Bareskrim Polri, Senin (6/5).
"Jadi pada sudah pengembangan akan dimiskinkannya istri Fredy Pratama di Thailand, kita sedang melakukan koordinasi terus, agar TPPU-nya berdasarkan laporan polisi kita bisa diungkap Thailand," sambungnya.
Mukti tak menjelaskan keterlibatan istri Fredy dalam kasus narkoba. Termasuk identitasnya juga belum diungkap.
Kesepakatan lainnya dengan kepolisian Thailand, lanjut Mukti, proses hukum istri Fredy akan dilakukan sesuai ketentuan hukum Thailand. Sedangkan untuk proses hukum Fredy, Polri meminta diproses hukum di Indonesia jika sudah tertangkap.
ADVERTISEMENT
"Untuk Fredy pratama sendiri ini masih 50:50, apakah diserahkan ke Indonesia atau tidak, tapi kemarin saya desak agar diserahkan ke Indonesia, karena tidak pidana awal adalah di Indonesia, sementara Thailand hanya masalah TPPU," kata dia.