Cerita Pedagang Pasar 66 Tagulandang, Pilih kembali Berjualan Meski Sepi Pembeli

Konten Media Partner
16 Mei 2024 20:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pedagang mulai membuka kios mereka di Pasar 66 Pulau Tagulandang usai Erupsi Gunung Ruang.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pedagang mulai membuka kios mereka di Pasar 66 Pulau Tagulandang usai Erupsi Gunung Ruang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TAGULANDANG - Sejumlah pedagang di Pasar Enam-enam, yang ada di Balehumara, Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), terlihat sudah mulai membuka kembali kios atau tempat berjualan mereka.
ADVERTISEMENT
Meskipun lokasi pasar tersebut berada di zona merah karena berada di radius larangan beraktivitas usai erupsi Gunung Ruang, tapi para pedagang mengaku mau tak mau tetap harus berjualan karena penghasilan mereka hanya berharap dari lapak jualan di pasar tersebut.
Felma Tamalerong, salah satu pedagang yang menjual sembako, mengatakan jika dia mulai berjualan karena terdorong faktor ekonomi. Menurutnya, dia tahu jika pasar akan sepi pembeli karena erupsi Gunung Ruang. Namun, jika dia tidak berjualan, maka dirinya akan sulit hidup sehari-hari.
"Rasa takut itu tetap ada, karena masih khawatir akan terjadi letusan lagi. Tak hanya saya, para pedagang di sini juga takut. Tapi, kalau tidak berjualan, kebutuhan keluarga kami yang jadi masalah," ujar Felma.
ADVERTISEMENT
Felma pun berharap jika pemerintah mau memperhatikan nasib pedagang seperti mereka. Menurutnya, pemerintah jangan hanya mengurusi mereka, karena dampak ikut dirasakan oleh mereka pedagang di wilayah itu.
"Kalau harapan kepada pemerintah untuk kami warga atau kami pedagang, tentunya ada. Tapi, mau bagaimana lagi, pemerintah hanya sibuk urus dua kampung, Pumpente dan Laingpatehi. Kalau kami di pasar sini ya bisa lihat sendiri," kata dia kembali.
Senada disampaikan beberapa pedagang lain. Mereka meminta ada kebijakan dari pemerintah untuk para pedagang, mengingat dampak erupsi Gunung Ruang, juga menimpa mereka dan efeknya akan panjang karena daya beli masyarakat juga alami penurunan.
"Jadi kalau bisa, kami juga dapat bantuan agar kami bisa juga bertahan untuk menjadi pedagang," ujar mereka kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan