5 Tradisi Pernikahan Adat Jawa Tengah dan Maknanya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 22:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Pernikahan Adat Jawa Tengah. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Pernikahan Adat Jawa Tengah. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradisi pernikahan adat Jawa Tengah mempunyai ciri khas tertentu.
Dikutip dari buku Antropologi dan Pluralisme Budaya Tanah Jawa dalam Perspektif Berbagai Bidang Keilmuan, tradisi dalam pernikahan banyak dikonsumsi masyarakat sebagai tatanan dasar sebelum membina sebuah keluarga. Tradisi ini banyak berkembang seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah mempunyai tradisi pernikahan yang berbeda, termasuk Jawa Tengah.

Tradisi Pernikahan Adat Jawa Tengah

Ilustrasi Tradisi Pernikahan Adat Jawa Tengah. Sumber: Unsplash
Berikut ini berbagai tradisi pernikahan dengan adat Jawa Tengah:

1. Pasang Tarub

Pasang tarub merupakan prosesi dimana pihak keluarga wanita atau pria yang akan menikah umumnya memasang tarub sebagai tanda resmi akan diadakannya hajatan.
Kata tarub juga disebut sebagai kependekan dari ditata ben ketok murub (ditata supaya terlihat bersinar dan mewah). Tujuannya yaitu menunjukkan pada masyarakat bahwa keluarga sedang mempunyai hajat manten.

2. Siraman

Tradisi pernikahan adat Jawa Tengah selanjutnya adalah siraman. Siraman merupakan proses membersihkan jasmani dan rohami sebelum dilangsungkannya ijab kabu. Umumnya, siraman dilakukan ayah, ibu, nenek, kakek, dan kerabat sebanyak tujuh orang.
Dalam bahasa Jawa, angka tujuh disebut pitu. Pitu mempunyai arti pitulungan atau pertolongan. Melalui siraman ini pasangan penganti akan memperoleh pertolongan Tuhan.
ADVERTISEMENT

3. Midodareni

Midodareni dilakukan dengan mempelai wanita bersama orang tua dan teman-temannya berdoa supaya ijab kabul serta pesta pernikahan di esok hari dapat berjalan lancar. Dalam tradisi ini mempelai wanita didandani sehingga tampak cantik bak bidadari.
Sebelum berdoa bersama, orang tua akan menyuapi sang putri sebagai simbol suapan terakhir. Dalam acara tersebut juga terkaang dilakukan acara penebusan kembar mayang sebagai lambang kesejahteraan semesta.

4. Ijab Kabul

Tradisi pernikahan adat Jawa Tengah yang berikutnya adalah ijab kabul. Ijab kabul merupakan akad nikah atas disahkannya seorang pria dan wanita menjadi sepasang suami istri.
Ijab kabul dilakukan di hadapan penghulu, saksi, wali, serta disiarkan ke masyarakat luas. Tujuannya supaya tidak terjadi fitnah yang tidak diinginkan.

5. Tilik Besan

Tilik besan juga sering dikenal dengan istilah ngunduh mantu. Dalam tradisi ini, pengantin wanita bersama orang tua dan keluarga mengunjungi orang tua mempelai pria. Sesampainya di kediaman pria, mempelai wanita sungkem kepada mertua yang diikuti mempelai pria.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi wujud bahwa pengantin berbakti kepada orang tua atau mertua. Setelahnya, kedua mempelai didudukkan di pelaminan.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai tradisi pernikahan adat Jawa Tengah dan maknanya.(LAU)