5 Upacara Adat Sumatera Utara dan Keunikannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
29 April 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Upacara Adat Sumatera Utara. Sunber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Upacara Adat Sumatera Utara. Sunber: Irgi Nur Fadil/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Upacara adat Sumatera Utara umumnya dilaksanakan untuk memperingati peristiwa penting. Di Sumatera Utara, ada banyak keberagaman suku yang memengaruhi upacara adat yang ada.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis upacara adat di Sumatera Utara, bisa simak uraian ini!

Upacara Adat Sumatera Utara

Ilustrasi: Upacara Adat Sumatera Utara. Sumber: Ikhsanico Henda Pratama/Pexels.com
Beberapa upacara adat Sumatera Utara yang unik dan menjadi kekayaan budaya di Indonesia yang menarik adalah:

1. Mangongkal Holi

Upacara adat dari Sumatera Utara satu ini dilaksanakan oleh masyarakat Batak. Bentuk tradisinya adalah membongkar tulang-belulang dari leluhur yang ada di tanah perantauan serta memindahkannya menuju tanah kelahiran.
Upacara ini terkenal sangat sakral karena diperuntukkan sebagai penghormatan kepada orang yang telah pergi meninggalkan keluarga untuk menghadap Tuhan atau meninggal.
Tujuan upacara ini, yakni mempersatukan keturunan leluhur supaya bisa diketahui siapa saja keturunan dari leluhur tersebut.

2. Tarian Sigale-Gale

Sigale-gale merupakan boneka kayu yang dibuat mirip manusia dengan tingginya satu setengah meter. Boneka ini menggunakan kostum Batak tradisional dan digerakkan dalang dari belakang.
ADVERTISEMENT
Tarian ini dipercaya sebagai upacara yang bisa mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal.
Boneka dibawa ke luar kampung kemudian dicampakkan di Danau Toba di malam terakhir upacara tarian duka. Upacara ini sebagai harapan supaya nasib malang keluarga tidak akan terulang lagi.

3. Fahombo

Upacara adat Fahombo atau terkenal dengan lompat batu banyak dilaksanakan oleh masyarakat Pulau Nias, Sumatera Utara. Para pemuda suku Nias akan mewarisi dan melaksanakan tradisi ini turun-temurun.
Pelaksanaannya adalah para pemuda menggunakan baju pejuang Nias. Mereka diharuskan melompati tumpukan batu dengan tinggi 2-40 meter.
Hal ini sebagai simbol bahwa pemuda tersebut sudah dewasa, baik secara fisik maupun mental, dan mereka siap bertanggung jawab sebagai laki-laki dewasa.
Pelatihan Fahombo ini sangat ketat dan sulit. Untuk itulah, tidak seluruh para pemuda berhasil meski telah sejak kecil berlatih dengan giat.
ADVERTISEMENT

4. Tradisi Mangulosi

Sailatus Salwa dan Siti Nur Halizah dalam buku berjudul Adat dan Tradisi Sumatera Barat menjelaskan bahwa Mangulosi asalnya dari kata ulos atau sebuah kaki tenun khusus dari suku Batak yang sudah ada sejak zaman dulu.
Upacara ini sebagai simbol doa, kasih sayang, restu, dan kehangatan.

5. Marari Sabtu

Upacara adat satu ini termasuk ibadah bagi umat penganut Ugamo Malim, yakni agama dari leluhur suku Batak. Penganutnya adalah Parmalim. Upacara ini tujuannya untuk mensucikan diri dari berbagai dosa.
Demikianlah penjelasan tentang upacara adat Sumatera Utara yang menarik untuk diketahui. Semoga membantu! (eK)