Tradisi Pernikahan Adat Betawi beserta Tahapan-tahapannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 21:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tradisi pernikahan adat betawi. Sumber: Minhaz Box/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tradisi pernikahan adat betawi. Sumber: Minhaz Box/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap daerah di Indonesia mempunyai budaya yang berbeda-beda terkait pernikahan, termasuk Betawi. Adapun tahapan tradisi pernikahan adat Betawi dimulai dari melamar.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga disampaikan oleh Alifah dalam Konstruksi Sosial Tradisi Buka Palang Pintu Pada Upacara Pernikahan Masyarakat Betawi Setu Babakan Dalam Arus Globalisasi menyebutkan bahwa melamar termasuk tahapan awal dalam pernikahan adat Betawi.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut berkaitan dengan tradisi pernikahan adat Betawi, simak selengkapnya di artikel berikut.

Tahapan Tradisi Pernikahan Adat Betawi

Ilustrasi tradisi pernikahan adat betawi. Sumber: Minhaz Box/pexels.com
Pernikahan adat Betawi mempunyai beberapa urutan yang perlu diikuti. Adapun sejumlah tahapan tradisi pernikahan adat Betawi adalah:

1. Melamar

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi yang pertama adalah melamar. Dalam prosesi ini, pihak keluarga pria meminta izin secara resmi kepada keluarga calon wanita.

2. Tande Putus

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi berikutnya adalah Tande Putus. Acara ini menyerupai tahapan sebelumnya. Jadi, pihak pria datang menemui keluarga wanita.
ADVERTISEMENT
Jika Tande Putus disepakati, maka acara akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai detail pernikahan.

3. Menentukan Mahar

Salah satu pembicaraan pokok dalam tradisi pernikahan adat Betawi adalah menentukan mas kawin atau mahar. Masyarakat Betawi zaman dahulu menentukan nominal yang diinginkan sebagai mas kawin.

4. Dipiare

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi berikutnya adalah dipiare. Pada tahapan ini, calon mempelai wanita akan dijaga oleh dukun pengantin selama kurang lebih sebulan.

5. Siraman

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi berikutnya adalah siraman. Proses siraman pada adat Betawi mirip dengan adat lainnya. Tahapannya adalah dengan meminta restu kepada orang tua, berjalan ke tempat siraman, lalu dimandikan dengan air kembang.

6. Potong Centung

Prosesi tradisi pernikahan adat Betawi selanjutnya adalah potong centung. Tahapan ini berisi kegiatan membersihkan rambut yang tumbuh di beberapa bagian tubuh wanita, seperti tengkuk, pelipis, maupun leher.
ADVERTISEMENT

7. Ngerudat

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi lainnya adalah Ngerudat. Kegiatan ini berisi proses mengiring rombongan pria menuju rumah mempelai wanita. Proses keberangkatan tersebut disebut dengan rudat.

8. Palang Pintu

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi selanjutnya adalah palang pintu. Acara ini berisi tradisi berbalas pantun maupun adu silat sebelum mempelai pria diterima untuk masuk ke kediaman mempelai wanita.

9. Akad Nikah

Tahapan tradisi pernikahan adat Betawi lainnya adalah akad nikah. Puncak acara ini berisi proses meminta restu kepada ayah mempelai wanita untuk berumah tangga. Dalam acara ini, ayah dari mempelai wanita akan menikahkan anaknya.

10. Dipuade

Tradisi pernikahan adat Betawi yang terakhir adalah dipuade. Pada tahapan ini, kedua mempelai akan duduk. Setelah itu, tukang rias akan membuka penutup wajah dari mempelai wanita.
ADVERTISEMENT
Demikian sederet informasi mengenai tradisi pernikahan adat Betawi. [ENF]