Tantangan Literasi, Mengerjakannya Tanpa Passion

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
19 Mei 2024 9:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedari pukul 08.30 WIB hari ini (19/5/2024), anak-anak ini sudah berada di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sementara aktivitas TBM baru akan dimulai pukul 10.00 WIB. Mereka datang lebih dulu ke TBM, Bisa membaca, bisa bermain dengan teman sebaya. Anak-anak yang raji ke taman bacaan. Itulah yang saya sebut "membangun kebiasaan". Karena taman bacaan bukan mencetak kaum "kutu buku" tapi membiasakan perilaku yang baik. Tapi bila bisa jadi "kutu buku" ya Alhamdulillah.
ADVERTISEMENT
Bagi TBM Lentera Pustaka, kebiasaan baik itu budaya atau kultur. Di mana pun, kultur yang baik hanya dapat diciptakan melalui kebiasaan yang baik. Dibiasakan atau membiasan sama baiknya, yang sulit itu bila tidak pernah terbiasa. Karena terbiasa melakukan sesuatu akan melahirkan kesungguhan (passion). Banyak orang lupa "passion" itu tidak akan pernah ditemukan. Tapi dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Mengelola TBM butuh passion, membaca buku butuh passion, bahkan berbuat baik pun membutuhkan passion. Semuanya harus bisa jadi passion, bukan sekadar melakukan.
Terus terang, apapun yang kita kerjakan. Pada akhirnya, seleksi alam akan berlaku. Yang tidak punya passion akan menjauh dengan sendirinya. Tapi yang punya passion akan terus berjuang dan melangkahkan kakinya ke taman bacaan. Bila ada bangsa yang maju dan tidak, orang sukses dan tidak itu hanya soal passion.
tantang literasi dan taman bacaan adalah mengerjakannya tanpa passion
Karena saya sih yakin. Kebiasaan berbasis passion itulah yang dapat membentuk pola pikir yang well-educated. Mereka yang punya karakteristik adaptif dan peka terhadap perubahan. Komit untuk mengubah keadaan menjadi kebaikan secara nyata. Mampu mengubah niat baik jadi aksi nyata.
ADVERTISEMENT
Tapi sayang, banyak orang hari ini. Berjibaku membangun pola pikir baik tanpa diimbangi kebiasaan baik. Akhirnya, semua yang dilakukan tanpa passion. Wajar jadi banyak mengeluh dan gampang putus asa atas apa yang dikerjakan. Itulah sebenar-benarnya tantangan berat dunia literasi dan taman bacaan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacaan