Kenapa Imlek Identik dengan Jeruk? Ini Maknanya bagi Masyarakat Tionghoa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenapa Imlek Identik dengan Jeruk? Ini Maknanya bagi Masyarakat Tionghoa. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Kenapa Imlek Identik dengan Jeruk? Ini Maknanya bagi Masyarakat Tionghoa. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk mengetahui kenapa Imlek identik dengan jeruk, perlu memahami konsep bahasa Mandarin terlebih dahulu. Dalam bahasa Mandarin, terdapat banyak kata yang terdengar serupa tapi penulisan dan artinya sangat berbeda, termasuk kata jeruk.
ADVERTISEMENT
Bahasa Mandarin jeruk adalah júzi (橘子). Pelafalan júzi mirip dengan ji (吉) yang artinya keberuntungan dan kemakmuran. Oleh karena itu, jeruk menjadi simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Dengan alasan tersebut pula, masyarakat Tionghoa menjadikan jeruk sebagai salah satu makanan khas saat perayaan Imlek. Mereka percaya bahwa mengonsumsi dan saling memberi jeruk saat memasuki Tahun Baru China akan membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun tersebut.

Makna Jeruk bagi Masyarakat Tionghoa

Makna Jeruk bagi Masyarakat Tionghoa. Foto: Pexels
Masyarakat Tionghoa menilai jeruk sebagai buah dengan segudang makna. Filosofi jeruk tidak hanya dilihat dari namanya, tapi juga warna, bentuk, bahkan rasa.
Berikut ini pembahasan selengkapnya mengenai makna jeruk bagi masyarakat Tionghoa dirangkum dari Son of China dan Fair Price.
ADVERTISEMENT

1. Warna dan Bentuknya Melambangkan Kebijaksanaan

Dalam teori Yin-Yang dan Lima Elemen Tiongkok, warna oranye termasuk dalam elemen Api yang menjadi simbol semangat dan perubahan. Api juga membawa kehangatan dan cahaya sehingga dianggap melambangkan kebijaksanaan.
Konsep filosofis inilah yang mendasari makna bijaksana di balik jeruk dalam budaya Tiongkok. Bentuk jeruk yang bulat juga terlihat seperti matahari (太阳; tài yáng). Hal ini selaras dengan makna elemen Yang (positif), yaitu keberuntungan dalam bidang materi dan kesuburan.

2. Rasanya yang Manis Melambangkan Cinta

Jeruk juga kerap hadir dalam perayaan Cap Go Meh, yaitu malam ke-15 dalam perayaan Imlek. Cap Go Meh dianggap seperti Hari Valentine dalam tradisi Tionghoa. Di malam inilah pasangan biasanya mengonsumsi dan berbagi jeruk yang maknanya romantis.
Jeruk memiliki rasa manis yang bercampur dengan sedikit asam. Cinta dinilai memiliki rasa yang serupa, manis tapi terkadang dibumbui rasa kecewa atau sedih. Meski begitu, cinta pada intinya tetaplah manis dan layak untuk dicoba.
ADVERTISEMENT

3. Simbol Umur Panjang

Makna Jeruk bagi Masyarakat Tionghoa. Foto: Pexels. Foto: Pexels
Dalam bahasa Mandarin, kata jeruk Mandarin (柑) memiliki karakter kata yang sama dengan umur panjang (寿). Selain itu, kata lain jeruk yaitu cheng (橙) terdengar mirip dengan kata sukses (成).
Dengan demikian, jeruk menjadi simbol umur panjang bagi masyarakat Tionghoa. Mereka biasanya memberikan jeruk di hari perayaan Imlek atau hari ulang tahun dengan harapan orang tersebut mendapatkan umur yang panjang hingga tahun-tahun berikutnya.

4. Lambang Kesuburan

Jeruk kerap menjadi buah tangan saat seseorang mengunjungi rumah pengantin baru dalam tradisi Tionghoa. Buah jeruk yang dibawa biasanya berjumlah dua untuk mendoakan keberuntungan agar berlipat ganda. Jeruk juga melambangkan kesuburan dan biasanya pengantin baru akan menata jeruk di meja ruang tamu sebagai dekorasi.
ADVERTISEMENT
(DEL)