Penyebab Mata Silinder Menurut Data dan Studi Terkini
Konten dari Pengguna
30 April 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Astigmatisme atau mata silinder merupakan gangguan pada penglihatan yang sering kali diabaikan, namun berdampak signifikan terhadap kualitas hidup. Kondisi ini terjadi ketika permukaan kornea mata tidak sempurna bulat, sehingga menyebabkan pandangan menjadi buram atau terdistorsi pada jarak tertentu.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang hidup dengan astigmatisme tanpa menyadarinya. Mereka mengira bahwa penglihatan kabur yang dialami adalah hal normal.
Dengan pemahaman terhadap astigmatisme yang lebih baik, seseorang bisa mengenali dan mengatasi kondisi ini lebih awal. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apa saja yang dapat menjadi penyebab mata silinder berdasarkan data dan studi terkini.
Penyebab Mata Silinder
Dalam dunia medis, astigmatisme tidak hanya dipahami sebagai kondisi bawaan, tapi juga kondisi yang dapat muncul seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan studi terbaru, seperti yang diungkapkan Anca-Vanessa Popa dkk dalam penelitian Retinal control of lens-induced astigmatism in chicks (2020), ada beberapa faktor yang dapat memicu astigmatisme ini, terutama pada anak-anak. Berikut ini beberapa penyebab umum mata silinder yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
1. Perubahan pada Kornea
Salah satu penyebab paling umum dari astigmatisme adalah perubahan bentuk pada kornea. Menurut studi yang dilakukan oleh Hiroyuki Namba dan rekan-rekannya dalam Age-Related Changes in Astigmatism and Potential Causes (2020), kornea yang idealnya memiliki bentuk yang sempurna bulat bisa mengalami perubahan bentuk menjadi lebih oval.
Hal tersebut menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak fokus sempurna pada retina, sehingga menghasilkan gambar yang buram atau terdistorsi.
2. Faktor Genetik
Astigmatisme juga bisa diturunkan dalam keluarga. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kondisi mata ini, ada kemungkinan lebih besar untuk diturunkan kepada anak-anaknya.
Penelitian dari Paul G. Sanfilippo dan timnya dalam jurnal Distribution of astigmatism as a function of age in an Australian population (2015) menunjukkan bahwa penyebaran astigmatisme dalam sebuah populasi bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan.
ADVERTISEMENT
3. Tekanan pada Mata atau Kornea
Kebiasaan membaca sambil berbaring atau menggunakan gadget pada jarak yang terlalu dekat bisa menambah tekanan pada mata. Hal ini berisiko menyebabkan perubahan pada kornea dan memicu astigmatisme.
Berdasarkan penelitian Anca-Vanessa Popa dalam Retinal control of lens-induced astigmatism in chicks (2020), ada korelasi antara tekanan berlebih pada mata dengan perkembangan astigmatisme, khususnya pada usia muda.
4. Perubahan Terkait Usia
Sama seperti bagian tubuh lainnya, mata juga mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Hiroyuki Namba dalam Age-Related Changes in Astigmatism and Potential Causes (2020) menemukan fakta bahwa perubahan pada lensa mata seiring dengan usia juga dapat mempengaruhi bentuk kornea dan menyebabkan atau memperparah astigmatisme.
Cara Mengatasi Mata Silinder
Berikut adalah beberapa strategi untuk mengatasi mata silinder berdasarkan penelitian terbaru:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Mata Silinder
Berikut adalah beberapa poin penting untuk mencegah mata terkena kondisi silinder:
ADVERTISEMENT
(DEL)