Penjelasan Sejarah Angklung yang Mudah Dipelajari

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
14 Desember 2023 19:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Angklung. Foto: dok. Pixabay/triyugowicaksono
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Angklung. Foto: dok. Pixabay/triyugowicaksono
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebutkan dan jelaskan sejarah angklung! Pertanyaan tersebut merupakan salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran Seni Budaya. Dalam materi ini, siswa diperkenalkan tentang alat musik tradisional angklung.
ADVERTISEMENT
Penggunaan angklung sebagai pengiring lagu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Terdapat sejarah panjang terkait penciptaan angklung hingga fungsi dari angklung itu sendiri.

Mengenal Sejarah Angklung yang Mudah Dipelajari

Ilustrasi Sejarah Angklung. Foto: dok. Pixabay/triyugowicaksono
Dikutip dari buku berjudul Hanya Ada di Indonesia: 1100+Keajaiban dan Prestasi yang Mendunia, Puspa Swara, Icha Risa (2012), angklung adalah alat musik tradisional asli Jawa Barat yang terbuat dari bambu.
Alat musik tradisional satu ini tak hanya dikenal populer di Indonesia, namun juga hingga berbagai negara di Asia. Pada akhir abad ke-20, Daeng Soetigna menciptakan angklung yang didasarkan pada skala suara diatonik.
Angklung ini memiliki sejarah yang cukup panjang mengenai fungsi dan kegunaannya. Oleh sebab itu, muncul pertanyaan sebutkan dan jelaskan sejarah angklung.
ADVERTISEMENT
Sejarah angklung dipaparkan dalam buku berjudul Pendidikan Seni Budaya, Yoyok RM dan Siswandi (2008: 154), yaitu angklung sudah mulai dikenal masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sunda sejak masa kerajaan Pajajaran.
Pada masa itu, angklung digunakan sebagai tanda waktu sembahyang. Kemudian Kerajaan Pajajaran menggunakan angklung sebagai instrumen musik pada korps musik saat perang Bubat.
Saat itu angklung berfungsi untuk meningkatkan semangat masyarakat pada masa penjajahan. Hal ini membuat pemerintah Hindia Belanda pada saat itu melarang masyarakat menggunakan angklung. Larangan tersebut sempat membuat popularitas angklung menurun.
Sebelum dijadikan sebagai pembangkit semangat masyarakat saat peperangan, penciptaan alat musik bambu, khususnya angklung dipercaya memiliki kaitan erat dengan pandangan hidup masyarakat Sunda yang menggantungkan hidupnya dari padi.
ADVERTISEMENT
Adanya angklung digunakan untuk mengiringi lagu sebagai penghormatan dan persembahan terhadap Nyai Sri Pohaci sekaligus menolak bala agar cocok tanam yang dilakukan tidak mengundang malapetaka seperti gangguan hama atau bahkan bencana alam.
Angklung tertua dan masih ada hingga saat ini adalah angklung gubrag. Angklung ini dibuat di Jasinga, Bogor. Usia angklung gubrag sudah mencapai 400 tahun. Saat ini angklung resmi terdaftar sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO.
Demikian pembahasan tentang jawaban dari pertanyaan sebutkan dan jelaskan sejarah angklung yang disajikan secara ringkas. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang alat musik tradisional. (DAP)