Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Shakuhachi: Alat Musik Jepang Berbentuk Flute Berukuran Panjang
22 Maret 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alat musik Jepang berbentuk flute berukuran panjang dinamakan shakuhachi. Bagi kamu yang menyukai kebudayaan Jepang atau belajar tentang musik mungkin sudah mengetahui hal tersebut. Namun, bagi yang belum tahu, kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai sejarah shakuhachi.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Mengenal Alat Musik Aerophone dan Contohnya
Alat Musik Jepang Berbentuk Flute Berukuran Panjang Dinamakan Shakuhachi
Alat musik Jepang berbentuk flute berukuran panjang dinamakan shakuhachi yang bahan utama pembuatannya adalah bambu. Bisa dibilang hampir mirip dengan seruling yang sering kita temui di Indonesia. Tidak heran, sebagian orang menyebut shakuhachi sebagai seruling Jepang.
Sebagai alat musik tiup, shakuhachi terdiri dari tabung bambu yang memiliki lima lubang jari di bagian depan dan satu lubang jari di bagian belakang, serta memiliki satu lubang untuk meniup di ujung atasnya. Shakuhachi dimainkan dengan cara meniup lubang di ujung atasnya dan menutup serta membuka lubang-lubang jari di bagian depannya untuk menghasilkan nada dan bunyi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Seruling Jepang ini biasanya digunakan dalam musik tradisional Jepang seperti dalam genre honkyoku, sebuah genre musik meditasi yang berasal dari aliran agama Zen di Jepang.
Meskipun begitu, saat ini sudah shakuhachi sudah cukup jarang digunakan. Mengutip dari Majalah Akses Edisi ke-6: Jurus Jitu Bisnis di Jepang, 2007, kaum remaja Jepang sekarang lebih memilih alat musik modern ala Barat. Kursus musik menggunakan alat-alat seperti gitar elektrik, piano, dan biola jauh lebih populer dibandingkan dengan koto, shamisen, atau shakuhachi.
Sejarah Alat Musik Shakuhachi di Jepang
ADVERTISEMENT
Di Jepang, shakuhachi kemudian sering digunakan oleh para biksu Zen untuk mengiringi praktik meditasi dan menyampaikan pesan-pesan agama. Pada abad ke-17, shakuhachi mulai digunakan dalam musik klasik Jepang, terutama dalam musik teater Noh dan Kabuki.
Pada masa itu, shakuhachi mulai diubah bentuknya dari yang awalnya hanya memiliki empat lubang jari menjadi lima lubang jari di depan dan satu lubang di belakang, sehingga memungkinkan pemainnya untuk memainkan berbagai skala musik. Shakuhachi akhirnya juga mulai digunakan sebagai alat musik solo, terutama dalam genre musik honkyoku yang berkembang di kalangan biksu Zen.
Di masa modern, shakuhachi semakin populer sebagai alat musik yang unik dan menarik di luar Jepang. Banyak musisi dari seluruh dunia yang tertarik untuk mempelajari dan memainkan shakuhachi, sehingga alat musik ini semakin dikenal dan populer di berbagai negara di luar Jepang.
ADVERTISEMENT
Demikian ulasan singkat mengenai alat musik Jepang berbentuk flute berukuran panjang dinamakan shakuhachi. Semoga bisa menambah wawasan kamu mengenai kebudayaan luar. (DNR)