Imbas Beras Mahal, Makanan di Warteg Catat Inflasi 0,3 Persen
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Jadi ketika kita makan di mana pun juga, tidak hanya di warteg, dengan komoditas namanya nasi dengan lauk pauk tercatat mengalami kenaikan," kata Habibullah saat konpers di Kantor BPS Jakarta, Jumat (1/3).
"Jadi kita turut mendata juga ini (nasi dan lauk-pauk) naik sebesar 0,30 persen, jadi ada andil inflasinya signifikan yaitu 0,01 persen," sambung Habibullah.
Adapun komoditas yang paling besar menyumbang inflasi bulan Februari ini adalah beras. Harga beras dan gabah, tercatat terus melesat sejak Januari 2022, dan kini menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
"Komoditas beras memberi andil inflasi terbesar baik secara bulanan, year to date, maupun year on year. Secara umum kenaikan harga beras terjadi di 37 provinsi, sedangkan di satu provinsi lainnya menunjukkan penurunan," kata Habibullah.
BPS mencatat, pada Februari 2024 ini beras kembali inflasi sebesar 5,32 persen dengan andil pada inflasi bulanan di Februari sebesar 0,21 persen. Sementara pada inflasi secara tahunan sebesar 2,75 persen, beras memiliki andil 0,67 persen.
Komoditas pendorong inflasi kedua adalah cabai merah, yang punya andil 0,9 pada inflasi secara bulanan, dan 0,17 persen terhadap inflasi secara tahunan pada Februari 2024 ini.
"Kenaikan harga cabai merah di tingkat eceran sejalan dengan kenaikan harga di produsen, pedesaan, dan grosir," kata Habibullah.
ADVERTISEMENT
Telur ayam memiliki andil terhadap inflasi bulanan sebesar 0,04 persen, sementara daging ayam ras punya andil inflasi sebesar 0,02 persen. Dalam inflasi secara tahunan di Februari ini, komoditas daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,14 persen.
"Telur dan daging ayam ras turut memberikan andil terhadap inflasi secara bulanan, masing-masing 0,04 persen dan 0,02 persen. Kenaikan harga komoditas tersebut sejalan dengan kenaikan harga pakan ternak," pungkasnya.