Ban Kapten One Love Dilarang, FIFA Sediakan 8 Opsi Lain di Piala Dunia Wanita

1 Juli 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi LGBT. Foto: lazyllama/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi LGBT. Foto: lazyllama/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampanye ‘One Love’ memang selalu menuai pro dan kontra, terlebih pada saat gelaran Piala Dunia 2022 lalu. Kendati sudah dilarang untuk digunakan, namun beberapa tim ini ngotot untuk tetap mengenakannya, sebut saja Wales, Jerman, Denmark dan Inggris
ADVERTISEMENT
Selaku induk sepak bola dunia, FIFA tak ingin mengulangi hal yang sama. Mereka kini melarang penuh penggunaan ban kapten “One Love” di Piala Dunia Wanita 2023.
Sebagaimana yang dikutip dari The Guardian, Sabtu (1/7), Piala Dunia Wanita 2023 melarang keras para pesertanya untuk menggunakan ban kapten “pelangi”. Sebagai gantinya, FIFA memberikan delapan opsi alternatif.
Delapan opsi ban lengan itu dipilih usai berdiskusi dengan para pemangku kepentingan, yakni para peserta Piala Dunia dan juga anggota dewan PBB. Pesan yang disampaikan oleh delapan ban lengan itu antara lain; Unite for Inclusion (Bersatu untuk Inklusi), Unite for Indigenous People (Bersatu untuk Masyarakat Adat), Unite for Gender Equality (Bersatu untuk Kesetaraan Gender), Unite for Peace (Bersatu untuk Perdamaian), Unite for Education for All (Bersatu untuk Pendidikan untuk Semua), Unite for Zero (Bersatu untuk Nol), dan Unite for Ending Violence Against Women (Bersatu untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Perempuan) dan Football is Joy, Peace, Love, Hope, and Passion (Sepakbola adalah Kegembiraan, Damai, Cinta, Harapan dan Semangat).
ADVERTISEMENT
Logo pada ban lengan Unite for Inclusion menampilkan warna yang sama seperti One Love, yakni merah, hitam, dan hijau layaknya bendera Pan-Afrika. Warna-warna tersebut melambangkan ras dan warisan. Sedangkan warna merah muda, kuning, dan biru, serupa dengan bendera panseksual, yang melambangkan seluruh identitas gender dan orientasi seksual.
Menanggapi hal itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan bahwa sepak bola tak hanya menyatukan dunia, tetapi juga menyoroti segala sesuatu yang sangat penting dalam lingkup masyarakat. Seperti halnya inklusi dan kesetaraan gender.
“Sepak bola dapat menyatukan dunia dan acara global kami, seperti Piala Dunia Wanita FIFA yang memiliki kekuatan unik untuk menyatukan orang dan memberikan kegembiraan juga semangat,” ujar Gianni Infantino.
“Tetapi sepak bola melakukan lebih dari itu. Sepak bola dapat menyoroti penyebab yang sangat penting dalam masyarakat kita,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah FIFA menerapkan beberapa opsi ban lengan, nantinya para kapten akan dibebaskan untuk memilih mana yang akan dipakai saat pertandingan berlangsung. Ban lengan tersebut tak hanya dipakai untuk seluruh turnamen Piala Dunia, namun bisa juga disesuaikan dengan tema hari pertandingan yang dipilih.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mengatakan bahwa timnya masih membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan opsi mana yang akan diambil. Sebab, salah satu gelandang mereka, Georgia Stanway, menuturkan bahwa dirinya kekeh ingin mengkampanyekan One Love selama gelaran Piala Dunia.
“Saya tidak peduli apa hasilnya, apakah itu berjalan sesuai keinginan kami atau tidak, kami tahu bahwa kami masih mendukung dengan tepat, hal yang sama,” ungkap Stanway yang dilansir dari Bein Sports pada Sabtu (1/7).
ADVERTISEMENT
“Apa pun hasilnya, kami akan tetap berpegang (teguh) pada apapun yang kami yakini dan apa pun yang kami inginkan sebagai resolusi,” imbuhnya kemudian.