U2 Pajang Foto Sulli Dalam Konser 'Joshua Tree Tour 2019 in Seoul'

9 Desember 2019 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sulli F(x). Foto: Instagram/@jelly_jilli
zoom-in-whitePerbesar
Sulli F(x). Foto: Instagram/@jelly_jilli
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Band rock U2 baru saja menggelar konser solo di Korea Selatan. Dalam konser bertajuk 'Joshua Tree Tour 2019 in Seoul' ini, U2 memberikan kejutan manis di hadapan penggemar.
ADVERTISEMENT
Kejutan tersebut muncul saat U2 membawakan lagu 'Ultraviolet (Light My Way)'. Pada layar di panggung, muncul foto-foto perempuan Korea Selatan ternama, yang dianggap berjasa kepada masyarakat Korea, termasuk idola K-Pop, Sulli.
Dengan tema 'HERSTORY', lewat lagu tersebut U2 memukau 28.000 penggemar yang memadati Gocheok Sky Dome.
"Until we are all equal, none of us are equal" (sampai kita semua setara, tidak ada yang setara di antara kita). Begitu isi pesan yang disampaikan U2.
Selain Sulli, mereka yang muncul dalam 'HERSTORY' di antaranya para perempuan penyelam dari Pulau Jeju yang ditunjuk sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Ibu negara Korea Selatan saat ini yang juga hadir di konser U2, Kim Jung Sook. Pelukis Na Hye Sok, perintis feminis dan penggerak New Women di tahun 1920an. Park Kyung Won pilot sipil perempuan pertama di Korea. Jaksa Seo Ji Hyun, yang membawa gerakan "Me Too" di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Ada juga Hong Eun Ah, wasit sepak bola internasional termuda Korea Selatan dan saat ini menjabat sebagai profesor Universitas Ewha. Pemain biola Jung Kyung Hwa, psikolog forensik dan profesor di Universitas Kyonggi Lee Soo Jung, dan pengacara perempuan pertama di Korea, Lee Tae Young.
Media Korea menyebut para perempuan ini sebagai orang-orang yang telah mengubah masyarakat Korea, atau menabur benih untuk perubahan di masa depan.
Setelah insiden kematian Sulli di bulan Oktober, banyak masyarakat Korea Selatan yang tergerak untuk memberi perhatian dan komitmen terhadap isu perempuan. Mereka juga menyerukan penyebaran informasi soal kesehatan mental, dan meminta hukuman yang lebih berat kepada mereka yang menyebarkan komentar jahat.