Perjanjian Jepara: Isi beserta Latar Belakangnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
24 Maret 2024 22:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perjanjian jepara. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perjanjian jepara. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjanjian Jepara merupakan kesepakatan antara Sultan Amangkurat II beserta VOC untuk memerangi pemberontakan Raden Trunojo yang saat itu memberontak karena Sultan Amangkurat I dan II dianggap terlalu keras dan berpihak pada VOC.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, pada masa kepemimpinannya, Sultan Amangkurat I dan II ditolak oleh masyarakat karena sifatnya yang kejam, semaunya, hingga terlalu dekat dengan VOC.
Pada artikel ini, akan menjelaskan isi beserta latar belakang perjanjian Jepara.

Latar Belakang Perjanjian Jepara

Ilustrasi perjanjian jepara. Sumber: pixabay
Tahun 1924, Pulau Madura ditaklukkan Sultan Agung yang memerintah Kerajaan Mataram Islam.
Sultan Agung saat itu menangkap seorang bangsawan Madura, Raden Prasena, yang kemudian dijadikan menantu serta penguasa wilayah Madura di bawah Kerajaan Mataram.
Setelah Sultan Agung wafat, kedudukannya digantikan oleh putranya, Raden Mas Sayidin atau Amangkurat I. Amangkurat I gaya kepemimpinannya sangat berbeda dengan ayahnya. Ketika Sultan Agung berkuasa selalu memerangi Belanda.
Amangkurat I justru bersikap sebaliknya, yakni mendekati Belanda untuk melindungi kepentingannya sendiri. Amangkurat I juga bersikap semena-mena terhadap rakyat, yang membuat banyak orang merasa tidak puas dan akhirnya terjadi pemberontakan.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1670-an, Raden Trunojoyo melakukan pemberontakan terhadap Amangkurat I, yang dibantu oleh banyak kalangan.
Puncak kemenangan Trunojoyo terjadi di pertengahan 1677, saat dirinya berhasil menduduki ibu kota Mataram di wilayah Plered hingga memaksa Amangkurat I yang sedang sakit menyingkir ke arah Cirebon untuk meminta bantuan kepada VOC.
Setelah kemenangan para pemberontak di Plered, Amangkurat dan VOC kemudian menandatangani perjanjian pada 1677, yang dikenal sebagai Perjanjian Jepara.

Isi Perjanjian Jepara

Perjanjian Jepara menyebutkan daerah-daerah pesisir utara Jawa, mulai dari wilayah Karawang hingga wilayah ujung timur, digadaikan VOC sebagai jaminan untuk biaya perang menumpas Trunojoyo.
Walaupun syarat yang diberikan VOC atas bantuannya tentu sangat merugikan pihak Mataram, Amangkurat tetap menyetujuinya. Isi dari perjanjian Jepara adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Trunojoyo berhasil dikalahkan dan Mataram menjadi kehilangan sebagian wilayahnya kepada VOC.
Demikian penjelasan mengenai isi beserta latar belakang perjanjian Jepara. (ARH)