Rekam Jejak Karier Letjen TNI Andika Perkasa yang Meroket Tinggi

10 Februari 2018 11:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
ADVERTISEMENT
Letnan Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi sosok yang tengah diperbincangkan belakangan ini. Namanya meroket semenjak dipromosikan menjadi jenderal bintang tiga pada awal Januari kemarin.
ADVERTISEMENT
Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964. Ia merupakan lulusan Akademi Militer 1987, bersama dengan Mayjen Kustanto Widiatmoko dan Mayjen M. Herindra.
Setelah lulus dari akademi militer, Andika langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus. Kariernya dimulai sebagai komandan peleton. Tak butuh waktu lama, ia berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya. Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
Selama bertugas, Andika banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan. Dalam kurun waktu antara 2003 hingga 2011, lulusan S1 Sarjana Ekonomi dalam negeri itu, berada di Washington D.C, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer. Ia meraih tiga gelar S2 (M.A, M.Sc., M.Phil.,) dan satu gelar S3 (Ph.D) dari The George Washington University, National Defense University, Norwich University, dan Harvard University.
ADVERTISEMENT
Banyak yang menyebutkan bahwa tugas-tugas Andika sebagai perwira tidak diwarnai oleh berbagai operasi militer. Namun begitu, ia pernah memimpin penangkapan pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor pada 2002.
Seakan kembali membuktikan bahwa karier Andika di dunia kemiliteran tergolong moncer, pada awal 2013 ia diangkat menjadi Kolonel. Kemudian pada 8 November 2013, ia kembali diangkat menjadi Kepala Dinas penerangan Angkatan Darat. Pangkatnya pun dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal.
Melesatnya karier Andika kian mengejutkan ketika 11 bulan kemudian ia dipromosikan menjadi Komandan Paspampres pada 2014. Dengan jabatan baru ini, ia juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal.
Kenaikan Pangkat 52 Perwira Tinggi TNI (Foto: Dok. Badarudin Puspen TNI)
zoom-in-whitePerbesar
Kenaikan Pangkat 52 Perwira Tinggi TNI (Foto: Dok. Badarudin Puspen TNI)
Perwira TNI-Polri Temui Jokowi  (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perwira TNI-Polri Temui Jokowi (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mayjen TNI Andika Perkasa. (Foto: Instagram/@mayjenandikaperkasa)
Hingga pada 15 Januari kemarin, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Komandan Kodiklat TNI-AD. Pada jabatan baru ini, pangkatnya sekaligus naik menjadi Letnan Jenderal.
ADVERTISEMENT
Prestasi Andika tidak main-main. Sebab, ia menjadi perwira dengan jabatan paling tinggi di generasinya. Bahkan pada Akmil angkatan 1985, belum ada lagi yang dapat mencapai pangkat setinggi itu setelah Letjen Edy Rahmayadi.
Terlepas dari anomali kariernya di dunia militer, pria berusia 53 tahun ini memiliki seorang anak dari pernikahannya dengan Diah Erwany. Diah adalah anak dari eks Kepala Badan Intelijen Negara dan tokoh militer, A.M. Hendropriyono.