Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perempuan Pasca Pandemi
22 September 2022 10:12 WIB
Tulisan dari Sri Mardaleni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi telah berlalu, lantas bagaimana masyarakat bisa bangkit akan trauma? Pandemi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tahun 2019-2021 lampau telah banyak merubah berbagai kebiasaan dan pola hidup. Perubahan kebiasaan tersebut tidak hanya terjadi di Eropa, namun juga merambat hingga ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Apa saja perubahanya? Tentu lebih kepada rutinitas yang serba menggunakan teknologi. Dimulai dari sistem pendidikan, transaksi jual beli dan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan secara virtual. Pada saat pandemi, masyarakat dibiasakan dengan adanya teknologi demi memenuhi kebutuhan karena telah dirumahkan.
Pada pembahasan kali ini, setelah pandemi terjadi memang sangat berdampak pada kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang serba virtual dan selalu protektif dalam melindungi diri dari penularan Covid-19. Akan tetapi, saat ini Covid-19 sudah dianggap tidak terlalu membahayakan masyarakat sudah diinstruksikan oleh pemerintah setempat untuk membiasakan aktivitas diri seperti sebelum pandemi. Memang kebiasaan pencegahan tetap dilakukan untuk lebih menjaga kesehatan.
Salah satu problem yang tidak boleh hilang dalam perhatian kita yaitu mengenai kesehatan mental perempuan pasca pandemi. Kita dituntut untuk lebih teliti saat mengkonsumsi asupan informasi dari luar, berita yang tidak jelas kebenarannya, informasi yang perlu kita tahu sumber mengenai pandemi. Tentu ini akan membuat kesehatan mental kita terganggu dengan adanya pemberitaan yang menakut-nakuti masyarakat.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari paparan virus, perempuan harus tetap sehat. Kekhawatiran akan kesehatan otak berpikir lebih keras, akibatnya tidak hanya fisik yang lemah, akan tetapi psikis juga terganggu perkembanganya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (DDCP) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, stress di kala pandemi dapat menyebabkan gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, sulit berkonsentrasi bahkan kondisi kesehatan tubuh memburuk.
Kesehatan mental yaitu bagaimana seseorang mengenali dirinya sendiri, orang lain, serta kemampuan untuk mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan. Memiliki kesehatan mental yang sehat adalah salah satu syarat agar seorang perempuan dapat menjalani hidup dengan baik.
Berikut 4 cara menjaga kesehatan mental perempuan pasca pandemi.
1. Berpikir positif
Kegiatan seperti ini bisa kita sebut dengan berprasangka baik, bahwa virus ini adalah ketetapan Tuhan. Kita harus berprasangka baik terhadap keadaan, barangkali Tuhan telah mempersiapkan rencana terbaik untuk kita di depan sana.
ADVERTISEMENT
2. Bersyukur
Di masa pandemi ini kita tentu merasakan takut dan panik terhadap situasi yang tidak pasti. Namun, kita seharusnya tidak mendiskriminasi diri dengan perasaan tersebut. Sangat penting bagi kita untuk menghentikan stigma buruk terhadap petugas kesehatan, penderita, ataupun pihak tertentu. Kita harus bisa saling mendukung sebagai sesama manusia. Maka dari itu, kita perlu meghadirkan rasa syukur terlebih dahulu, untuk memotivasi diri dan orang lain.
3. Olahraga dan menjaga pola makan
Meluangkan waktu untuk berolahraga sangat penting untuk menjaga kebugaran fisik kita. Selain melakukan kegiatan ini, kita tentu harus mengimbangi dengan makanan yang sehat. Memakan makanan yang sehat dengan waktu yang tepat, serta asupan gizi yang seimbang harus tetap kita jaga.
ADVERTISEMENT
4. Beristirahat dengan cukup
Pola tidur sangat mempengaruhi tingkat stress dalam diri kita, usahakan untuk tidur dengan cukup sekitar 7 - 8 jam setiap hari. Dengan begitu, kita akan mendapatkan kualitas tidur yang baik setiap harinya.
Itulah beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk menjaga kesehatan mental setelah pandemi. Kesehatan mental sangat berhubungan erat dengan kesehatan fisik, jika mental kita sehat, maka fisik kita juga akan sehat, begitu pula sebaliknya. Jadi, marilah kita mulai terapkan hal - hal sederhana tersebut untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Live Update