Konten dari Pengguna

Dokter di Puskesmas : Ujung Tombak Dunia Kesehatan

Albert Steven
Seorang Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
7 Januari 2025 11:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Albert Steven tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puskesmas Dr Soetomo. Sumber : Foto Pribadi Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Puskesmas Dr Soetomo. Sumber : Foto Pribadi Penulis
ADVERTISEMENT
Dokter adalah profesi mulia yang memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mereka berdiri di garis depan untuk memerangi penyakit, bakteri, dan virus. Salah satu ujung tombak dalam sistem kesehatan masyarakat Indonesia adalah dokter di puskesmas, yang menjadi harapan sejuta rakyat di pelosok daerah.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Puskesmas?

Puskesmas, atau Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah fas lbilitas kesehatan tingkat pertama yang dirancang untuk menjangkau masyarakat langsung, terutama di wilayah terpencil. Puskesmas menyediakan berbagai layanan, antara lain:
Dengan layanan tersebut, puskesmas menjadi benteng pertama dalam sistem kesehatan masyarakat. Namun, kenyataannya, keberadaan puskesmas, terutama para dokter yang bekerja di sana, sering kali dipandang sebelah mata.

Dokter Puskesmas: Pekerjaan yang Dipandang Sebelah Mata

Meski berperan vital, dokter puskesmas sering kali kurang diapresiasi. Pada tahun 2023, misalnya, terjadi kasus kekerasan terhadap seorang dokter puskesmas oleh oknum masyarakat, sebuah insiden yang mencerminkan rendahnya penghargaan terhadap profesi ini. Padahal, sebelum pasien sampai di rumah sakit besar, dokter puskesmaslah yang biasanya menjadi garda pertama.
ADVERTISEMENT
Beberapa alasan mengapa dokter puskesmas dipandang sebelah mata:
1. Stigma sebagai “dokter umum”: Mereka dianggap hanya memiliki kemampuan dasar, sehingga sering direndahkan.
2. Fasilitas terbatas: Banyak puskesmas tidak memiliki peralatan medis yang memadai, sehingga layanan mereka terlihat kurang optimal dibandingkan rumah sakit.
3. Sulitnya akses ke daerah terpencil: Banyak dokter puskesmas bekerja di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), yang sering kali sulit dijangkau.
4. Anggapan sebagai “dokter baru”: Mayoritas dokter puskesmas adalah lulusan baru yang menjalani program wajib kerja dokter.
Namun, semua hambatan ini tidak menjadi penghalang bagi para dokter puskesmas untuk terus melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

Dokter Puskesmas: Pekerjaan yang Mulia

Meski sering kali dipandang sebelah mata, dokter puskesmas memainkan peran yang sangat penting. Di daerah 3T, mereka sering kali harus menjadi "dokter serba bisa." Dalam kondisi serba terbatas, mereka menangani berbagai kasus, dari yang sederhana hingga yang kompleks, demi memastikan masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat di daerah terpencil, dokter puskesmas adalah harapan utama. Keberadaan mereka memberikan rasa aman dan keyakinan bahwa setiap warga akan mendapatkan perawatan yang layak. Dokter yang berhasil menjalankan tugas berat ini sering kali mendapat penghargaan besar dari masyarakat—baik dalam bentuk apresiasi, dukungan, maupun kepercayaan penuh terhadap mereka.
Selain itu, dokter puskesmas juga menjadi bagian integral dari komunitas tempat mereka bekerja. Mereka tidak hanya merawat pasien, tetapi juga membangun hubungan yang erat dengan masyarakat setempat, menciptakan ikatan yang bertahan seumur hidup.

Tantangan Finansial

Meskipun tanggung jawab mereka besar, imbalan finansial yang diterima dokter puskesmas sering kali tidak sebanding. Gaji mereka jauh lebih kecil dibandingkan dokter di rumah sakit besar. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa profesi dokter puskesmas kurang diminati.
ADVERTISEMENT

Solusi untuk Meningkatkan Peran Dokter Puskesmas

Dokter puskesmas bukanlah profesi yang memalukan. Sebaliknya, mereka adalah pahlawan yang menjadi garda terdepan di masyarakat, terutama di wilayah terpencil. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan apresiasi terhadap mereka:
1. Peningkatan fasilitas: Pemerintah perlu memastikan bahwa puskesmas memiliki peralatan medis yang memadai.
2. Pelatihan berkelanjutan: Dokter puskesmas perlu diberikan pelatihan agar dapat menangani berbagai kasus dengan lebih baik.
3. Peningkatan insentif: Gaji dan tunjangan untuk dokter puskesmas harus ditingkatkan, terutama bagi mereka yang bekerja di wilayah 3T.
4. Kampanye edukasi masyarakat: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting dokter puskesmas.

Kesimpulan

Dokter puskesmas adalah ujung tombak dalam sistem kesehatan Indonesia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, mereka tetap menjadi harapan utama masyarakat, terutama di wilayah terpencil. Sudah saatnya kita memberikan penghargaan yang layak kepada mereka, baik dalam bentuk dukungan moral, finansial, maupun apresiasi publik. Dengan begitu, dokter puskesmas dapat terus menjalankan tugas mereka sebagai pahlawan di garis depan kesehatan bangsa. Sudahkah kita mengapresiasi mereka di garda terdepan?
ADVERTISEMENT