Mengapa Allah Menurunkan Bencana?

Muhammad Yaasiin Fadhilah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 November 2022 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Yaasiin Fadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BY: YASIN
Apakah kalian tau, mengapa Allah SWT menurunkan bencana?
Ternyata, Allah SWT menurunkan bencana karena tiga hal. Pertama dosa, kedua kezhaliman, dan ketiga melupakan zikir kepada Allah SWT. Allah berhak menurunkan bencana apapun ke dunia, karena Allah yang mengatur segala sesuatunya. Di dunia sudah terlalu banyak dosa, kezhaliman, dan melupakan Allah STW. Kebiasaan kita adalah mengingat Allah ketika kita sedang dalam kesulitan, kesusahan, dan keterpurukan saja. Seharusnya kita selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun, karena segala sesuatu yang diawali dengan nama Allah, maka dihitung sebagai pahala dari awal sampai akhirnya. Pasti kalian pernah terpikirkan, mengapa Allah menurunkan bencana karena ketiga hal itu?, mari simak penjelasannya berikut ini:
ADVERTISEMENT
Pertama dosa, Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Tidaklah menimpa seorang hamba suatu bencana, baik itu besar ataupun kecil, yang disebabkan karena suatu dosa. Allah berfirman, ‘Dan apa yang menimpamu dari suatu musibah, maka itu disebabkan oleh ulah tangan kalian, dan Allah memaafkan banyak (kesalahanmu).’ ”(HR. Tirmidzi, dengan sanad shoheh)
Dan Allah berfirman dalam surah al-isra ayat 16:
وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا
Artinya: Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).
ADVERTISEMENT
Segala yang dilarang Allah SWT adalah dosa, dan itu dapat mengundang bencana.
Kedua zhalim
Kita dilarang untuk berbuat zhalim, baik itu kepada hukum yang sudah ditetapkan Allah, maupun berbuat zhalim kepada sesama manusia. Itu semua adalah kezhaliman yang dilarang Allah SWT, bahkan Allah pun melarang atau mengharamkan kezhaliman itu atas diri-Nya.
Dalam surah Yunus ayat 13, Allah berfirman:
وَلَقَدْ اَهْلَكْنَا الْقُرُوْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُوْاۙ وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ وَمَا كَانُوْا لِيُؤْمِنُوْا ۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ
Artinya: Dan sungguh, Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang membawa keterangan-keterangan (yang nyata), tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa.
ADVERTISEMENT
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwasannya kezhaliman itu merupakan salah satu yang menjadi penyebab kebinasaan. Dan kita harus berhati-hati terhadap sesama manusia, apalagi terhadap doa orang yang terzholimi, karena doa orang yang terzhalimi adalah doa yang mustajab (doa yang cepat dikabulkan), meskipun orang tersebut bukan orang muslim. Sebagaimana yang sudah banyak dijelaskan dalam hadist, diantaranya, Nabi Muhammad Saw. Bersabda:
“Takutlah kalian terhadap doanya orang yang teraniaya (terzhalimi) karena, doa itu naik ke langit seperti bunga api.” (HR. Hakim, dengan sanad shahih; silsilatu al-hadits ash-shahihah, 871)
Ketiga melupakan Allah SWT.
Melupakan Allah berarti sama dengan melupakan amal yang diperintahkan oleh-Nya. Yaitu berhukum kepada apa yang telah diturunkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, seperti zina, riba, mabuk berbuat zhalim kepada orang lain dan menyebarkan penistaan yang fungsinya hanya untuk melalaikan kita, agar kita lupa dengan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam surah al-anam ayat 14, Allah berfirman:
فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍۗ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوْا بِمَآ اُوْتُوْٓا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ
Artinya: Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.
Banyak orang-orang kaya yang tidak mengeluarkan infaq sedikitpun dari harta mereka, padahal itu semua titipan dari Allah SWT. Mereka menganggap jika diinfaqkan maka uang mereka akan berkurang, padahal Allah akan menggatikannya dengan berkali-kali lipat. Itu semua disebabkan karena melupakan Allah SWT.
ADVERTISEMENT