1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Definisi dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Thoha Royhan Maulana
Mahasiswa Prodi Teknik Industri, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
29 Juli 2024 9:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thoha Royhan Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Definisi keselamatan dan kesehatan kerja (sumber : https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Definisi keselamatan dan kesehatan kerja (sumber : https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merujuk pada upaya perlindungan dan pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial para pekerja di lingkungan kerja. Ini melibatkan identifikasi, pencegahan, dan pengendalian risiko yang terkait dengan pekerjaan agar para pekerja dapat bekerja dalam kondisi yang aman dan sehat. K3 bukan hanya tentang mencegah kecelakaan di tempat kerja, tetapi juga melibatkan pengelolaan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit terkait kerja, stres, dan dampak negatif lainnya terhadap kesejahteraan pekerja. Pentingnya K3 tidak hanya terbatas pada kesejahteraan individu pekerja, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi produktivitas, keberlanjutan bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan menerapkan praktik K3 yang baik, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan absensi, cedera, dan penyakit pekerja, sambil menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas dan inovasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek penting dari K3 adalah pemahaman tentang risiko yang ada di lingkungan kerja. Risiko ini dapat bervariasi tergantung pada jenis industri, proses kerja, dan lingkungan tempat kerja. Contohnya termasuk risiko fisik seperti kecelakaan mesin atau kebakaran, risiko kimia dari paparan bahan berbahaya, risiko ergonomi yang terkait dengan penggunaan peralatan atau posisi kerja yang tidak ergonomis, serta risiko psikososial yang dapat berasal dari stres kerja, mobbing, atau ketidakseimbangan beban kerja.
Ketika berbicara tentang K3, penting untuk memahami bahwa tujuan utamanya adalah untuk mencegah insiden dan penyakit yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan pekerja. Hal ini dapat dicapai melalui serangkaian langkah seperti identifikasi risiko, evaluasi risiko, dan penerapan kontrol yang efektif. Pengelolaan risiko ini harus menjadi bagian integral dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, K3 juga melibatkan aspek pendidikan dan pelatihan bagi pekerja. Pendidikan tentang risiko kerja dan cara mengelolanya, pelatihan dalam penggunaan peralatan kerja dengan aman, serta kesadaran akan tindakan pencegahan dan prosedur darurat merupakan komponen penting dalam menciptakan budaya keselamatan di tempat kerja.
Dalam konteks globalisasi dan perubahan teknologi yang pesat, penting untuk terus mengembangkan konsep K3 agar tetap relevan dan efektif. Ini termasuk penyesuaian dengan perkembangan baru dalam industri, seperti penggunaan teknologi digital dan robotik, serta pemahaman yang lebih baik tentang dampak lingkungan kerja yang berubah, seperti perubahan iklim. Upaya ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, dan organisasi internasional untuk mengembangkan regulasi yang memadai, mempromosikan praktik terbaik, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 di seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting dalam menjaga kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan bisnis, serta merupakan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan bagi semua.
Thoha Royhan Maulana