Konten dari Pengguna

Revitalisasi Paradigma Organismik Pergerakan Mahasiswa di Era Kontemporer

Putri Gina Adzikia Rifah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 Juli 2023 7:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Gina Adzikia Rifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Hasil foto: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Hasil foto: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa merupakan generasi yang paling diandalkan untuk menjadi check and balance perubahan bangsa. Dalam historical kebangsaan, tentu indonesia tidak bisa lepas dari aspek pergerakan mahasiswa, mulai dari Budi Utomo yang diinisiasi oleh kamu muda, kemudian aksi kolektif untuk memperjuangkan reformasi 1998, dan masih banyak contoh perjuangan lainnya yang diinisiasi oleh mahasiswa dan kaum muda.
ADVERTISEMENT
Artinya mahasiswalah yang menjadi pilar untuk bagaimana melanjutkan estafet perjuangan bangsa indonesia. Kemudian, sejarah panjang pergerakan mahasiswalah yang menjadikan mahasiswa adalah masyarakat yang senantiasa diberikan keistimewaan secara akademik dan pergerakan, terutama dalam konteks memperjuangkan hak-hak rakyat dan masyarakat Indonesia.
Sebagai check and balance bangsa, tentu mahasiswa mempunyai peran serta tupoksi yang tidak akan pernah hilang, seperti kontrol sosial, bagaimana menjadi tonggak dan fungsi pengendalian sosial dalam sekrup masyarakat ataupun publik.
Kemudian mahasiswa sebagai agen perubahan. Agen perubahan yang dimaksud merupakan perubahan ke arah yang lebih baik, perubahan yang sifatnya evolusi atau revolusi. Lalu mahasiswa moral face, selain daripada mahasiswa memperjuangkan kepentingan masyarakat dan mengubah tatanan Indonesia ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Tentu mahasiwa perlu untuk bagaimana menebar nilai-nilai moral yang baik, karena mahasiswa merupakan cerminan dari sekian banyak pemuda di Indonesia, maka dari mahasiswa perlu menjadi role model moral bukan hanya sekadar memperjuangkan masyarakat Indonesia.
Hasil foto: dokumen pribadi
Di era modern seperti sekarang, tentu ini menjadi tantangan dan peluang bagi mahasiswa untuk bisa lebih produktif dalam bergerak, seperti pemanfaatan platform digital untuk bagaimana memasifkan informasi melalui media cetak atau media massa.
Era globalisasi yang semakin melekat dengan budaya Indonesia, tentu sangat berpengaruh terhadap pergerakan mahasiswa ke depan. Seperti maraknya berita hoaks dan lain sebagainya.
Maka dari itu, mahasiswa perlu menjaga dan membangun ritme untuk tetap berada di posisi paling edukatif dan konstruktif untuk bangsa tidak terpengaruh oleh arus yang sekiranya akan menghambat laju gerak mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Kemudian dalam konteks ke Islaman, secara historical banyak sekali perjuangan dan pergerakan mahasiswa yang membawa nilai nilai ke Islaman, untuk bagaimana menebar benih Islam berkemajuan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah panjang Rasulullah yang senantiasa terus menebar nilai Islam berkemajuan era Jahiliyah, tentu harus senantiasa diimplementasikan oleh mahasiswa Islam yang di mana nilai-nilai Islam sudah mulai terkikis.
Ada begitu banyak organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan Islam dengan sejarah dan pergerakan yang panjang sampai sekarang, seperti para organisasi eksternal, yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan masih banyak organisasi kemahasiswaan Islam lainnya. Dan organisasi kemahasiswaan ini lah yang sampai sekarang tetap hidup untuk bagaimana menebar nilai-nilai Islam berkemajuan (Nasir, 2012).
ADVERTISEMENT
Hasil foto: dokumen pribadi
Menurut Prof. Dr. Amin Abdullah Islam berkemajuan berarti Islam yang memancarkan pencerahan bagi kehidupan, termasuk dalam ranah emansipasi dan humanisasi (Ard, 2023).
Ada begitu banyak organisasi persyarikatan yang berlandaskan Islam untuk bagaimana menebar nilai-nilai Islam berkemajuan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan masih banyak organisasi persyarikatan yang berlandaskan Islam lainnya.
Tentu ini menjadi tantangan dan peluang sebagai mahasiswa terutama yang mempunyai basis intelektualitas yang murni untuk bagaimana membangun gerakan kolektif yang berbasis keumatan dan ke Islaman, karena walau bagaimanapun mahasiswa harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, untuk bisa menciptakan masyarakat yang madani.
Lalu, dampak Islam berkemajuan terhadap pergerakan mahasiswa di era modern dapat sangat signifikan. Dimulai dengan kesadaran akan agama yang lebih kuat. Islam progresif mengajarkan nilai-nilai yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, antara lain pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Di zaman modern ini, mahasiswa yang mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam tingkat lanjut dapat memiliki kesadaran beragama yang lebih besar. Seperti yang ditunjukkan dengan pemberdayaan mahasiswa muslim, mereka mampu memadukan nilai-nilai agama dengan kegiatan akademik dan organisasi.
Dalam rangka mengembangkan identitas muslim yang berempati, Islam progresif mendorong mahasiswa untuk lebih berempati terhadap permasalahan yang dihadapi umat Islam dan masyarakat.
Siswa dengan pemahaman Islam yang up-to-date dapat memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak-hak Islam seperti kebebasan beragama, hak-hak perempuan dan pengentasan kemiskinan (Lubis, 2018).
Hasil foto: dokumen pribadi
Dunia sudah semakin canggih semenjak era disrupsi di galakan, berbagai ancaman dan tantangan baik dari Internal maupun eksternal mahasiswa Islam pun terus di gelar dengan berbagai motif segmen, seperti segmentasi politik, berarti melewati dalam sekrup politik identitas, kemudian segmentasi sosial maupun segmentasi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, jika mahasiswa tidak memposisikan dengan perkembangan zaman akan terkikis pula pegerakannya, tetapi jikalau mahasiswa yang terus produktif, membaca buku, melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Maka akan mudah pula untuk bergerak terutama dalam konteks keislaman dan ke Indonesia-an.
Jika menyematkan apa yang menjadi tandasan sutan syahrir, “hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah bisa di menangkan” (Cermin, 2020).
Sama halnya dengan pergerakan mahasiswa, mahasiswa pun perlu sungguh-sungguh untuk menebar nilai-nilai Islam berkemajuan dan totalitas dalam bergerak memperjuangkan kemaslahatan umat.
Karena dengan begitu pergerakan mahasiswa, bukan lagi pergerakan yang sifatnya eksistensial, tetapi pergerakan yang sifatnya esensial dan substansial, dengan mengedepankan nilai-nilai Islam sebagai pijakan dan landasan yang paling fundamen dalam bergerak dan berkiprah.
ADVERTISEMENT